SEMPAT menjadi salah satu pelopor jembatan khas Banjar dengan ornamen buah ‘kanas’ atau nenas, jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Kota Banjarmasin ini pesonanya berangsur memudar.
Inilah jembatan nenas selebar sekitar dua meter, membentang di atas Sungai Kuin yang menjadi lintasan bagi warga Kuin Selatan , Kecamatan Banjarmasin Barat dengan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Terbuat dari kayu ulin secara keseluruhannya, ujung jembatan di bagian utara posisinya tidak terlalu jauh dari lokasi Masjid Sultan Syuriansyah di Kecamatan Banjarmasin Utara.
Pada masa pelaksanaan rehab totalnya sekitar awal 90-an, jembatan ini sempat menampilkan pesona artistiknya yang khas yaitu sepanjang kiri kanan pagar dihiasi ornamen berentuk ‘kanas’ atau nenas dengan warna cerah paduan hijau dan kuning sehingga menyajikan kesan kuat buah nenas yang masak ranum.
Kini, seiring puluhan tahun berlalu, kondisinya memprihatikan. Selain pagar yang bergelombang juga sejumlah kayu ulin-nya serta ornamen nenasnya banyak yang copot.
Ditambah lagi, ornamen ornamen buah nenas yang berjarak selang
1,5 meter ini sekarang warnanya memudar. Warna kuning-hijau nenas sudah banyak berubah menjadi hitam.
“Ibarat buah kanas kondisinya sudah ripu banar, hirang,” ujar pengendara yang kerap melintas di sana menggambarkan ornamen itu warnanya seperti nenas yang mendekati busuk, warna kehitaman. Uumsri
Discussion about this post