RATUSAN warga beramai-ramai, Jumat ( 20/3/2020 ) pagi, “menyerbu” kantor DPC PDIP di Kotabaru.
Suasana kantor yang pada hari-hari biasanya lengang mendadak gaduh.
Masyarakat dari berbagai sudut kota datang. Kedatangan mereka bukan untuk melakukan unjuk rasa, tapi mengantri pembagian masker gratis yang dibagikan.
Sejak merebaknya ancaman pandemi corona (Covid 19), keberadaan masker di tempat- tempat penjualan seperti di apotek kosong. Dan bahkan masker boleh dibilang barang langka untuk saat ini.
Mulai pagi hingga siang warga yang melintasi kawasan pusat Kotabaru itu sangat antusias, memburu masker yang dibagikan secara gratis.
Tidak hanya itu, mereka rela antri, demi memperoleh masing-masing lima lembar jatah masker untuk satu keluarga.
Pembagian masker gratis kepada masyarakat, terutama yang melintas di kantor sekretariat PDIP di Jl. Veteran, Desa Dirgahayu, Kecamatan Pulau Laut Utara.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Kotabaru Zulkifli AR yang hadir ditengah pembagian masker gratis mengatakan, pembagian tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik ataupun pilkada.
Zulkifli perlu menegaskan itu, sebab pada pilkada Kotabaru 23 September 2020 mendatang dirinya mendampingi Zairullah Azhar yang maju sebagai bakal calon Bupati periode 2020 – 2024.
Menurut dia, masker yang dibagikan merupakan bantuan dari donatur yang enggan disebutkan namanya.
” Intinya, kami bersama rekan-rekan DPC PDIP hanya membagikan saja. Semoga masyarakat Kotabaru terhindar dari corona,” katanya.
Masker gratis akan dibagikan merata untuk seluruh warga Kotabaru hingga sepekan ke depan, sesuai jumlah masker yang tersedia.
Untuk menghindari terjadinya permintaan sampai dua kali, maka mereka diminta diminta menunjukkan KTP atau identitas lainnya.
Sementara, salah satu warga Kotabaru sangat senang mendapatkan pembagian masker gratis dari partai berlambang Banteng itu.
Yang jelas, pembagian masker ini mematahkan anggapan parpol baru bagi – bagi kaos jika jelang pemilu.
Tidak seperti saat ini masker langka didapat ketika virus Corona mewabah.
Mewabahnya virus ini tidak hanya di Indonesia tapi juga belahan dunia lainnya.
Di media sosial banyak kritikan dari nitezen terhadap parpol yang tidak peduli dengan kasus ini. Kata mereka, waktu pemilu tanpa diminta mereka bagi-bagi baju kaos. Sekarang jangankan bagi-bagi kaos, bagi maskerpun tidak. SKR
Discussion about this post