PELAIHARI, AKTUAL – Bupati Kabupaten Tanah Laut Sukamta mengutarakan 67 persen warga warganya bekerja di sektor pertanian, sehingga sektor ini terus dikembangkan melalui dukungan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
Karena itulah pada tahun anggaran 2019, kata Sukamta, mendapat program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dari pemerintah pusat seluas 30.000 hektare.
“ Program Serasi baru bisa dijalankan seluas 20.000 hektare,” katanya.
Menurut dia, masih ada sisa 10.000 hektare lahan lagi yang harus dicarikan Pemkab Tanah Laut untuk melengkapi 30.000 hektare program Serasi di daerah tersebut.
Dia menambahkan pada program Serasi setiap keluarga petani mendapat bantuan bibit 80 kilogram per hektare, bantuan kapur 1 ton, pupuk 25 kilogram, dan pestisida dua liter.
Dia mengemukakan Kabupaten Tanah Laut sejak 2015 mendapat bantuan dari pemerintah pusat seperti jalan usaha tani, embung, cetak sawah dengan nilai total Rp83 miliar. Selain itu, pemerintah pusat memberikan bantuan pengembangan hortikultura dan peralatan lainnya senilai Rp17 miliar.
Juga diberikan bantuan lainnya berupa, benih padi, jagung, dan kedelai senilai Rp50 miliar, serta bantuan alat mesin petanian sebesar Rp106 miliar. “Jumlah total bantuan pemerintah pusat Rp256 miliar,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) Kementerian Pertanian terus menunjukkan hasil positif. Terlihat dari panen padi yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di lahan rawa pasang surut di Desa Tambak Sarinah, Kecamatan Kurau, beberapa waktu lalu.
Kala Menteri Amran datang ke Tanah Laut, padi dipanen seluas 500 hektar dari 1.200 hektar keseluruhan di Kecamatan Kurau. Dengan produksi 7 ton per hektar, varietas yang ditanam jenis Inpari 30, Inpari 32, Inpari 40. Di Kabupaten Tanah Laut sendiri terdapat lahan rawa seluas 30.000 hektar.
PENYANGGA PANGAN
Tanah Laut memiliki komoditi pertanian seperti jagung, padi dan peternakan sapi juga cukup berkembang, sehingga berpeluang menjadi penyangga pangan bagi Kalsel,
“ Tanah Laut memiliki komoditas pertanian, seperti jagung, padi dan peternakan sapi, yang cukup berkembang, sehingga berpeluang menjadi penyangga pangan bagi Kalsel,” kata Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, dalam sambutan tertulisnya pada peringatan Hari Pertasi Keluarga di Lapangan Pertasi Kencana Pelaihari, belum lama ini.
Menurut dia, potensi itu harus benar-benar dioptimalkan dan pemerintah daerah bersama masyarakat harus bergerak bersama dalam mengembangkan komoditas pertanian, sumberdaya dan kemampuan Tanah Laut, termasuk mendorong tumbuh dan berkembangnya perkoperasian.
Dia berharap, Bupati Tanah Laut dan jajarannya mampu membawa Bumi Tuntung Pandang tampil sebagai kabupaten yang sukses dalam membangun koperasi, pertanian, serta keluarga sejahtera dan bahagia.
Sukamta mengungkapkan, beberapa keberhasilan yang sudah dicapai Tanah Laut dalam berbagai pembangunan, terutama bidang pertanian, koperasi dan keluarga.
Pembangunan sektor pertanian menjadi prioritas, sebut dia, di antaranya program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dari tahun 2018 hingga 2019.
“Tanah Laut mendapat kepercayaan untuk pengembangan kawasan strategis pertanian Serasi tersebut seluas 20.000 hektare,”terangnya.
Selain itu, jelas dia, Tanah Laut melakukan pengembangan tanaman jagung dan kedelai, produksinya mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga 2018.
Pengembangan lainnya adalah, hortikultura, aneka cabe dan bawang merah. Bahkan, sebut dia, Tanah Laut melakukan pelestarian Anggrek Bulan dan sudah melakukan MoU dengan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Kemudian, kata bupati , pihaknya juga melakukan pengembangan koperasi. Hingga saat ini Tanah Laut memiliki 153 koperasi. “Dari jumlah itu 84 koperasi aktif. Salah satu koperasi yang cukup maju adalah Koperasi Sawit Makmur melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik kelapa sawit di Desa Tajau Mulya,” tandasnya. Hms/Edwan
Discussion about this post