BANJARMASIN, AKTUAL – Hingga kini tingkat kebocoran air bersih PDAM Bandarmasih masih berkisar diangka 29 persen dari kapasitas produksi yang ada. Hal ini salah satunya disebabkan sebagian pipa distribusi berdiameter 600 mm sudah tua dan belum ada pergantian.
Direktur Teknik PDAM Bandarmasih Supian ketika dikonfirmasi masalah ini tidak menyanggah kalau kebocoran air bersih masih tinggi, yakni mencapai 29 persen. “ Penyebab kebocoran ini disebabkan faktor teknis dan non teknis,” katanya kepada AKTUAL, Senin ( 22/10/2018 ).
Faktor teknis, ungkap Supian, sebagian pipa sudah banyak yang tua. Terutama di wilayah Banjarmasin Barat. Faktor non teknis, masih terjadinya pencurian air mencapai 5 %.
Pipa distribusi dengan diameter 600 mm yang dipasang di daerah itu misalnya, berusia 20 tahun lebih. “ Jika tidak salah, pipa distribusi air bersih di Banjarmasin Barat, pemasangannya tahun 1995,” katanya.
Dampaknya, distribusi air bersih ke wilayah tersebut tidak selancar di wilayah Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan, yang hampir semua pipa distribusinya sudah berganti.
Untuk menyalurkan air lebih banyak ke wilayah Banjarmasin Barat terkendala daya jangkau dan tekanan air bersih dari IPA A.Yani KM 2,5 yang di distribusikan ke tower di PDAM Jl Sutoyo S, kemudian disiribusikan ke pelanggan karena tekanannya dibawah 1 ATM ( 0,7 ), dan tidak mencapai ketentuan maksimal.
Jika tekanan air melebi 1-3 ATM, ungkap Supian, bisa dipastikan pipa akan jebol.
Karena itulah, distribusi air bersih kerap tidak sampai kebangunan yang berlantai lebih dari satu. Dilantai pertama saja kesulitan airnya naik.
Demikian juga dengan wilayah Banjarmasin Utara, tekanan air yang didistribusikan dari IPA A.Yani tidak jauh berbeda dengan Banjarmasin Barat. Bila mendapatkan tekanan tinggi, pipanya — yang berdiameter 400 mm — dikhawatirkan jebol, dan terjadi kehilangan air cukup besar.
Untuk wilayah Banjarmasin Barat, sebenarnya PDAM ingin melakukan pergantian pipa distribusi berdiameter 600 mm. Hanya saja masalahnya, selain memerlukan dana cukup besar juga harus minta izin Balai Jalan Provinsi Kalimantan Selatan. Karena jika hal itu terjadi, maka harus menggali jalan provinsi.
Apalagi pipa yang bakal dipasang memerlukan waktu lama karena berada di kawasan perkotaan dan padat penduduk.
Saat ini tingkat kehilangan air bersih PDAM paling tinggi di Banjarmasin Utara mencapai 35 % . Sementara Banjarmasin Barat, Timur, dan Selatan hampir rata-rata 20 %.
Saat ini, hingga ke depan PDAM Bandarmasih terus menekan tingkat kebocoran air hingga batas normal, yakni 20 persen dari kapasitas produksi.
PDAM Bandarmasih saat ini mempunyai cakupan layanan air bersih hingga 99,9 persen di Kota Banjarmasin dan 11.000 sambungan di wilayah Kabupaten Banjar dengan kapasitas 2.250 liter perdetik. SKR
Discussion about this post