ANGGOTA Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB Zairullah Azhar, belum lama ini menyelesaikan resesnya di salah satu dapilnya, yakni Kabupaten Kotabaru.
Zairullah yang terpilih jadi anggota DPR RI periode 2019 – 2024 dari dapil Kalimantan Selatan 2, pada masa reses mendatangi sejumlah desa di sejumlah kecamatan Kabupaten Kotabaru, termasuk Desa Sengayam yang berbatasan dengan daerah Kalimantan Timur.
Kunjungan Bupati pertama Kabupaten Tanah Bumbu itu ke desa-desa di wilayah Kabupaten Kotabaru bukanlah yang pertama, tapi jauh sebelumnya, ketika sebelum pileg yang digelar April 2019 lalu, sudah datang ke sini.
Kehadiran Zairullah di tengah-tengah masyarakat desa disambut antusias. Mereka senang bisa kembali bertatap muka lagi dengan pengasuh ratusan pengasuh Istana Anak Yatim Darul Azhar itu.
Dalam kesempatan bertatap muka, pada masa reses, mereka banyak mengeluhkan soal pelayanan kesehatan yang kurang baik. Masih banyak jalan yang belum bagus.
Namun dibalik itu semua mereka juga menyampaikan senang karena Zairullah bersedia dicalonkan sebagai bupati Kotabaru periode 2020- 2025.
” Kami senang pak Zairullah bersedia dicalonkan sebagai bupati,” kata Habib, warga Sampanahan, usai menghadiri reses Zairullah di desanya, belum lama ini.
Sosok Zairullah, menurut Habib, merupakan orang yang pas memimpin Kotabaru pada periode berikutnya karena sudah berpengalaman membangun Tanah Bumbu menjadi salah satu Kabupaten terbaik di Kalimantan Selatan.
Tanah Bumbu dulunya hanya sebuah kecamatan dan bagian dari Kotabaru.
Setelah terjadi pemekaran, dan ditangan dingin Zairullah, Tanah Bumbu menjadi kabupaten yang cukup maju, mengalahkan kabupaten induknya.
Dan tercatat sebagai kabupaten pemekaran terbaik se Indonesia pada 2003.
” Kenapa kami ingin Zairullah jadi bupati, karena kami ingin Kotabaru lebih maju lagi, paling tidak bisa seperti Tanah Bumbu,” kata Habib.
SAMBUT GEMBIRA
Pada masa reses lalu, semua masyarakat menyatakan kegembiraannya karena Zairullah dipastikan mencalonkan diri sebagai bupati Kotabaru.
Wajar saja mereka gembira karena akhir-akhir ini berhembus isu kalau Zairullah mundur sebagai calon bupati.
” Itu isu murahan yang disebarkan oleh oknum-oknum tertentu. Saya tetap maju sebagai calon bupati,” kata Zairullah.
Dan kepastian itu, selalu Zairullah tegaskan dalam setiap kesempatan.
Banyak komentar miring kepada Zairullah soal pencalonannya sebagai bupati Kotabaru.
Misalnya, ingin meraih kekuasaan saja dan banyak komentar miring lain yang ingin menyudutkan Zairullah.
Orang boleh berkomentar apa saja terhadap soal pencalonan Zairullah. Karena mereka tidak tahu komitmen awal pada pileg 2019.
Waktu itu, masyarakat Kotabaru yang ditemui Zairullah berkomitmen siap menghantarkannya ke Senayan tanpa harus diberi duit sepeserpun. Asalkan ketika pilkada Kotabaru dilaksanakan, Zairullah bersedia dicalonkan.
Bagi Zairullah sendiri mencalonkan sebagai bupati Kotabaru , selain menepati janji juga merupakan panggilan jiwa yang ingin membangun daerah ini lebih maju.
” Karena bagaimanpun saya putera kabupaten ini, saya lahir di Pagatan. Yang mana Pagatan dulunya bagian dari Kotabaru,” katanya.
Mendengar ketegasan Zairullah tetap maju pada pilkada Kotabaru, masyarakat desa yang dikunjunginya “bersorak”.
Di mata mereka Zairullah pemimpin yang kaya pengalaman. Pemimpin multitalenta dan sangat berpengalaman di bidang eksekutif, legislatif, keagamaan dan organisasi lainnya. SKR
Discussion about this post