PETUGAS gerbang tol yang biasa memberikan karcis kepada pengendara itu telah membuat Ary Ginanjar benar benar kepo. Bukan perempuan cantik bergaya iklan vitamin C yang terkenal itu, melainkan seorang bapak tengah baya yang selalu melepas konsumennya berlalu dengan senyum simetris-nya, sedaap dipandang.
“Semoga selamat sampai tujuan yaa pak, buk,” dia menyertai doa di senyumannya yang cerah itu.
Terasa begitu tulus. Bayangkan senyum itu terus dan terus ditebarkannya ke semua pengendara yang masuk tol. Ibarat kata seribu pengendara setiap harinya, yaa seribu kali pula dia berikan.
Salah seorang pengguna tol itu adalah Ary Gunanjar. Bos selaligus pendiri ESQ Leadership Center. Seorang motivator papan atas.
Pertama bersua dengan bapak tadi, Ary merasa kagum. Pertemuan kedua dan selanjutnya dari kagum berubah kepo. Dicarinya kesempatan menghampiri di waktu rehat kerja. Bagi orang terkenal tentu tidak sulit.
Saat berjumpa Ary Ginanjar melepas kepo-nya:
“Bapak ini beda yaa dengan petugas lainnya. Apa jabatan dan gajinya juga beda?”, tanya Ary G.
“Ah enggak lah sama saja sengan tang lain,” .
“Saya lihat selalu tersenyum terkesan lagi hepii sambil mengucapkan kata doa kepada setiap yang lewat tol. Gak bosan?”, begitu kisaran pertanyaan sang motivator papan atas tadi.
Pertanyaan sederhana untuk sekelas seorang Ary Ginanjar sebenarnya. Namun, jawaban pria biasa2 saja itu
waouuu ….
“Saya ini bukan seorang ustad yang bisa menabung amal jariah dengan dakwahnya, bukan pula hartawan dengan kekayaannya,” ujar petugas gerbang tol tadi.
“Saya hanya bisa memberikan senyum dan doa kepada mereka yang melintasi tol ini. Semoga bisa menjadi sedekah panjang saya di perjalanan mereka. Ini yang membuat tak pernah bosan” lanjutnya.
Tak lupa dia kembali melepas senyum tulusnya.
Sebuah jawaban syarat nilai emotional spiritual hingga diabadikan bos manajemen ESQ itu sebagai bagian materi dari program trainningnya.
Di Banjarmasin, momen Ary Ginanjar bertemu petugas gerbang tol pemilik senyum simetris itu, disampaikan ulang oleh Denny Kurniawan Mi Kom, trainer busness manajer ESQ Kalsel, ketika memberikan pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalsel kepada ibu ibu dari Forum Komunikasi Wilayah (Forkomwil) Partsipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kalsel di Hotel Rodhita Senin 24 Oktober 2019.
Pesan ESQ-nya, bersedekah itu tak melulu harus dengan harta. Senyum pun mampu jadi sedekah murah meriah. Asalkan ikhlas dan upayakan senyum yang simetris yaa. Tarikan sudut bibir kiri dan kanan harus seimbang. Uumsri
Discussion about this post