AMUNTAI, AKTUAL — Tabligh Akbar hanyalah sebuah permulaan da’wah, namun dawah sesungguhnya berada disebuah majelis-majlis ilmu dan pendidikan-pendidikan di Pondok Pesantren bersama pengajaran para kiyai dan guru-guru agama.
Demikian diungkapkan Ustadz Abdul Somad (UAS) saat menghadiri acara silaturahmi bersama ikatan alumni Al Azhar Kairo dan para Ulama yang digelar Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Aula Dr KH Idham Chalid, Selasa (29/10/ 2019) usai menggelar Tabligh Akbar di Amuntai.
UAS mengaku bersyukur, selama perjalanan da’wahnya keberbagai kota di Indonesia selama ini dapat dipertemukan dengan sahabat-sahabat ikatan alumni Al Azhar salah satunya yang berada di Kabupaten HSU
Bahkan UAS menyebut HSU merupakan salah satu daerah di Kalimantan Selatan yang intens selalu mengirimkan mahasiswa-mahasiswa ke Al Azhar.
“Terlebih Asrama yang pertama kali dimiliki oleh Pemkab di Indonesia adalah asrama dari Kota Amuntai ini, baru diikuti oleh daerah-daerah lainya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, UAS juga menyampaikan beberapa poin penting pengembangan da’wah, salah satunya penyederhanan ilmu pengetahuan untuk umat, seperti contoh kitab ihya Ulumuddin Al Ghazali yang disederhanakan oleh menjadi kitab syiarus salikin oleh Syech Abdus Somad Al Pabembani seperti buku karangannya 37 masalah populer agar mudah dipahami umat.
Karenanya ia menghimbau kepada para alumni jika mempunyai catatan dapat dibantu untuk pembukuan, mulai dari editor sampai percetakannya melalui UAS pres.
Dikatakan, pentingnya mendirikan lembaga pendidikan, karena menurutcdia, tidak cukup pendidikan umat hanya melalui kegiatan tabligh Akbar, akan tetapi lebih pentingnya kepada pendidikan pondok pesantren misalnya.
UAS berharap melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan kebersamaan antar sesama alumni Al Azhar, dengan harapan kedepannya melalui pertemuan dan majlis serupa dapat menghadirkan guru-guru kita seperti halnya alumni-alumni dari timur tengah. Dis/ Edwan
Discussion about this post