Banjarmasin, AKTUAL – Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin dr. Aulia Ramadhan Supit mengungkapkan, Pemko Banjarmasin mengalokasikan dana sebesar Rp7 miliar untuk membeli ruko yang nantinya dipergunakan untuk kepentigan Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemko Banjarmasin.
“ Dari semua anggaran APBD 2018, untuk dinas tersebut yang paling menonjol adalah rencana pembelian ruko sebesar Rp7 miliar. Sementara yang lain, sangat kecil,” kata Rama – panggilan dekat Aulia Ramadhan Supit, Selasa, di kantor DPRD Kota Banjarmasin
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Banjarmasin saat ini kondisinya dinilai kurang layak karena menempati bekas kantor Kecamatan Banjarmasin Tengah sehinga sangat mempengaruhi kunjungana masyarakat.
Politisi Partai Golkar tersebut menginginkan kantor dinas ini lokasinya di tempat strategis sehinga mudah dilihat dan tidak tidak jauh dari pusat perkotaan.
Seperti yang diwacanakan sebelumnya Rumah Banjar yang terletak di Jalan Siring Pier Tendean tepatnya samping rumah Anno akan dijadikan perpustakaan Kota Banjarmasin.
Dan rumah tersebut hingga saat ini masih belum difungsikan. Namun sudah dilakukan perbaikan pada beberapa titik dan diberikan pengecatan baru.
Pemilihan rumah Banjar tersebut sebagai perpustakaan, menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Banjarmasin Husaini karena letaknya yang strategis. Selain itu hingga saat ini rumah itu masih kosong.
Apabila pada tempat tersebut dijadikan rumah baca, maka selain sekedar wisata, pengunjung juga bisa melihat perpustakaan Kota Banjarmasin.
Sementara itu untuk menyimpan arsip, kata mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Pemko Banjarmasin itu, pihaknya akan membeli ruko dan sudah mengajukan anggaran pada APBD 2018.
“ Pembelian ruko sangat penting untuk menyimpan arsip-arsip milik Pemko,” katanya.
Untuk rencana kantor perpustakaan, ungkap Rama, di jalan Pier Tendean, dinas yang bersangkutan sudah mengirim surat ke
ke Dinas Parawisata Banjarmasin, hanya saja sampai saat ini tidak ada jawaban. “ Saya berharap Dinas Pariwisata bersedia menyerahkan,” demikian Rama. Edwan Muhammad
.
Discussion about this post