BANJARMASIN, AKTUAL – Banjarmasin Sasirangn Festival (BSF) 2019 yang rencananya berlangsung selama lima hari, dari tanggal 6 – 10 Maret resmi dibuka Walikota Banjarmasin H. Ibnu Sina, Rabu ( 6/3/2019 ).
Ketika membuka BSF Walikota didampingi Ketua Dekranasda Banjarmasin Siti Wasilah, Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah dan isteri.
Event ini merupakan tahun ketiga digelar Pemko Banjarmasin yang dirangkai dengan peringatan HUT Dekranasda Banjarmasin ke-39. BSF 2019 tak hanya diramaikan peserta dari 13 kabupaten dan kota se-Kalsel, tapi dari luar Kalsel seperti dari Banten, Lampung, Mojokerto, Banyuwangi dan Malang.
“ BSF tahun ini mendapat apresiasi dari kota-kota Indonesia. Agenda ini diharapkan membuka prospek bagi kain sasirangan untuk go nasional dan internasional,” kata Walikota Ibnu Sina.
Ibnu Sina berharap, pada tahun yang akan datang BSF akan lebih banyak diikuti kota- kota di Indonesia.
Pemko Banjarmasin, ungkap Ibnu SinA, senantiasa memperkenalkan kain sasirangan, baik pada acara di dalam kota ataupun di luar agar nantinya kain sasirangan bisa di kenal diseluruh Indonesia bahkan dunia,” katanya.
Dan yang menarik BSF dilaksanakandan di atas kapal tongkang . Agenda tahunan ini merupakan pertama kali di Indonesia.
“Rasanya belum ada yang menggelar kegiatan di atas tongkang. Semoga bisa menjadi agenda nasional. Selama ini, agenda yang masuk kalender wisata nasional hanya Festival Pasar Terapung dan Festival Bamboo Rafting Loksado,” kata Ibnu Sina.
Ibnu Sina menegaskan tahun depan kegiatan BSF sudah bisa dilaunching di Kementerian Pariwisata agar masuk kalender wisata nasional.
Karena BSF sudah didaftarkan secara resmi ke Kementerian Pariwisata.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin Siti Wasilah ,merasa bersyukur BSF mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak baik di Kalsel maupun luar daerah.
“ Saya berterimakasih secara khusus, karena seluruh kabupaten/kota di Kalsel turut berpartisipasi memeriahkan BSF 2019,” kata Wasilah.
Dia menginginkan nantinya semua pengrajin sasirangan mendapat stand khusus di depan panggung dengan total 68 stand.
Meski sistem pengisiannya bergantian.
Istri dari Walikota Banjarmasin itu juga mengatakan, pihaknya nanti akan menggelar forum diskusi kain sasirangan yang melibatkan banyak masyarakat. Termasuk, budayawan, ahli ekonomi dan narasumber dari luar .
Pada forum, diskusi tersebut diharapkan memberikan nilai tambah terhadap pengrajin kain sasirangan. Termasuk
strategi marketing, branding, dan packaging.
“ Kedepan kita juga mengundang desainer APPMI untuk memberikan masukkan kepada pengrajin, bagaimana desain yang cocok dengan pasar,” ungkapnya. Edwan Muhammad
Discussion about this post