BANJARMASIN AKTUAL — Suasana di sebuah warung pancarekenan di Pasar Lama Banjarmasin agak tegang, beberapa ibu yang berbelanja di sana dikejutkan dengan ditemukannya selembar uang palsu Rp 50 ribu.
“Saya kembalikan uang nya ke pembeli tadi,” cerita perempuan pemilik warung pancarekenan sebut saja bernama Galuh.
Menurut pedagang itu, ini bukan kali pertama dia mendapat uang palsu yang dibayarkan seseorang pembeli.
“Waktu itu lembaran Rp 100 ribu malah, saya baru tahu ketika suda mau tutup dan menghitung uang ternyata ada selembar palsu. Sampai sekarang duitnya masih ada,” ujar pedagang tadi sambil mengeluarkan uang palsu tadi yang warna merahnya terligat kusam.
Beruntung pada Jumat tadi dia sempat menerawang lembaran rp 50 ribu tadi dan pembelinya masih belum pergi.
“Saya sudah pengalaman tidak bisa ditipu lagi dengan uang palsu, dengan cara meremas setiap lembaran uang yang mencurigakan. Kalau kumal dan tidak bisa diluruskan lagi seperti asal itu artinya palsu. Saya ga mau resiko menerimanya,” ujar Galuh.
Diakuinya dia tidak nemiliki lampu terawang uang palsu karena harganya mahal.
Tidak hanya Galuh yang pernah nahas mendapat uang palsu, Nini –pelanggan Galuh– juga mengaku hal sana.
Waktu itu, ujar perempuan tua ini, menjelang hari raya banyak orang pesan kue kering bahkan ada yang mengambil pesanannya malam.
“Ketika uang dihitung ada dua lembaran rp 100 ribu palsu, kami langsung lemas,” ceritanya.
Mereka berasumsi peredaran uang palsu menjadikan pedagang kecil sebagai target ‘pencuciannya’. Karena tidak siaga apalagi kalau lagi ramai pembeli.
Umisri
Discussion about this post