SEMUA anggota Komisi yang ada di DPRD Kota Banjarmasin kembali melakukan kunjungan kerja keluar daerah. Kunjungan tersebut ada yang datang ke DPRD untuk melakungan sharing ataupun SKPD di daerah yang dituju.
“ Kunker yang kami lakukan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta sumberdaya manusia (SDM),” kata Pjs Ketua DPRD Kota Banjarmasin Budi Wijaya.
Untuk satu kali kunjungan kerja ke luar daerah, waktunya hanya tiga hari.
Budi menjelaskan untuk meningkatkan kinerja program alat kelengkapan dewan ( Pimpinan, Badan Musyawarah, Komisi, Badan Legislasi Daerah, Badan Anggaran, Badan Kehormatan , red )
, dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, maka anggota harus memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan yang luas.
Karena itu, para legislator harus banyak belajar menyerap ilmu dari luar. Hal itu sudah diatur dengan adanya program kerja yang sudah disusun melalui hasil kerja Badan Musyawarah (Banmus).
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Sri Nurnaningsih, kunjungan kerja bagi mereka sangat diperlukan karena hasil kegiatan tersebut ditetarapkan di daerah Kota Banjarmasin, dan demi kepentingan rakyat dalam mendukung program kerja daerah dalam mencapai visi dan misi Banjarmasin Baiman ( Barasih Wan Nyaman )
Sri mengungkapkan, bagi dia pribadi dan tentunya komisi yang dipimpinnya, kunker — yang mereka lakukan selama ini — banyak memberikan manfaat. Maksudnya, lanjut politisi Partai Demokrat itu, pengetahuan yang didapat ketika sharing dengan DPRD yang menjadi tujuan kunker dan SKPD di daerah bersangkutan bisa diambil dan diterapkan di Banjarmasin.
Salah satu contoh, kata Sri, soal adanya aturan mengenai honor guru honorer. Dan setelah melakukan kunker dan memberikan masukan kepada Pemko, maka dibuatlah Raperda Pendidikan Kota Banjarmasin yang merupakan hak inisiatif dari Pemko Banjarmasin. “ Kendati begitu, kami yang ikut terlibat dalam pansus raperda ini, akan memasukan poin mengenai kesejahteraan guru-guru honor,” katanya.
Dijelaskan Sri, di raperda ini juga nanti akan dituangkan muatan lokal. Salah satunya pendidikan keagamaan. Jadi sistem pendidikan yang ada harus memperhatikan nilai-nilai budaya, adat istiadat serta kearifan lokal.
Dalam hal kunker, Sri mengungkapkan, ketika berkunjung ke Pemko Batu, yang mana di daerah itu banyak penghasil susu dari sapi perah. Karena banyak, maka susu sulit terjual. Namun oleh Walikota setempat dibeli. “ Dan susu tersebut dibagikan kepada seluruh siswa SD hingga SMP sederajat se- Kota Batu,” ungkap Sri.
Disinggung ada kesan anggota dewan sering kunker keluar daerah, Sri tidak menampiknya. “ Betul kami sering melakukan kunjangan kerja keluar daerah, tapi itu tidak tiba-tiba. Karena sudah diagendakan dalam satu tahun anggaran,” ungkapnya
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kota Banjarmasin Fathurrahim, SH, MH yang dihubungi secara terpisah menegaskan, kunjungan kerja yang dilakukan anggota dewan, seperti kunker komisi atau pansus sesuai yang dijadwalkan. “ Artinya, kapan dan bulan berapa anggota melakukan kunker sudah terjadwal,” katanya.
Misalnya untuk program 2017, diprogramkan pada akhir 2016, dan itu dibuat dalam keputusan dewan dengan mengacu kepada tatib dewan.Dalam konteks mengontrol kinerja dewan agar lebih terarah dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan program kerja selama satu tahun anggaran.
Untuk anggaran, kata Fathurrahim, difasilitas Sekwan melalui tahapan-tahapan, antara lain rapat internal yang membahas berapa kebutuhan anggaran, untuk kunker kelengkapan dewan misalnya. “ Dan itu, sebelum dana setujui di dahului dengan rapat antara badan anggaran dengan TAPD Pemko Banjarmasin,” demikian Fathurrahim. Edwan Muhammad/ SKR
Discussion about this post