BANJARMASIN, AKTUAL – Mata Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila ( PMP ) kembali di ajarkan di sekolah – sekolah. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Deddy Sophian setuju dengan wacana untuk menghidupkan kembali pelajaran PMP di sekolah.
“Bangsa yang besar harus mempunyai moral yang baik, menjadi bangsa yang maju dan bermoral sudah seharusnya pelajaran tersebut di tanamkan dikurikulum pendidikan, bahwa sebenarnya PMP itu memang sejak dulu di masukkan ke dalam kurikulum,” ungkapnya di ruangan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Selasa (4/12/2018).
Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Aturan itu menghilangkan pendidikan Pancasila dari kurikulum pendidikan sekolah dan perguruan tinggi.
Menurutnya, Bangsa Indonesia perlu lagi refleksi kepada kurikulum terdahulu, yang di mana Pelajaran PMP masuk dalam mata pelajaran.
Ia berharap nantinya usulan dari semua DPR atau pun Dinas Pendidikan di Indonesia, bisa di sampaikan kepada Kementrian Pendidikan Nasional.
“Parameter yang kita lihat sekarang, dengan tidak adanya PMP, anak zaman sekarang kurang sopan santun terhadapat orang tua, karena kan dulu kita di ajarkan di sekolah bahwa yang lebih tua harus dihormati dan dihulukan, itu merupakan dasar dari PMP sebenarnya,” kata politisi PKB itu.
Dengan adanya PMP dapat melatih, moral, tingkat kedisiplin, kejujuran dan memiliki rasa cinta kepada tanah air serta juga di tanamkan sejarah perjuangan pahlawan agar timbulnya rasa bangga terhadap pahlawan yang berjuang untuk Indonesia.
Di zaman sekarang har tersebut harus di tanamkan untuk kedepanya, karena sekarang dasar moral sudah mulai luntur. Edwan Muhammad
Discussion about this post