SORE itu, angin sepoi-sepoi berhembus kencang sehingga menambah suasana semakin nyaman.
Sementara beberapa muda mudi mojok menghadap sungai yang airnya mengalir tenang, meski di sana terdapat beberapa buah kapal tunda yang sedang sandar.
Suasana Pelabuhan Luar Batang memang tetap ramai, meski waktu itu berbarengan dengan Pesta Adat Mappanre RI tasi’e di Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir.
” Indah sekali tempat ini jika dikelola lebih profesional, tentu semakin mempesona,” kata Rizky Eka Oktavianty, salah satu warga Banjarmasin yang berkunjung ke Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, belum lama ini.
Kiky saat itu berlibur dengan keluarganya — sekaligus ingin melihat Pesta Pantai di Pagatan — sudah lama mendengar tempat ini. Karena itulah menyempatkan waktu berkunjung ke wisata kuliner yang satu ini.
Bagi masyarakat Tanah Bumbu Pelabuhan Batang sudah lama dikenal sebagai tempat wisata ” natural “.
Berlokasi di belakang KFC Batulicin, Tungkaran Pangeran, Simpang Empat, Tungkaran Pangeran, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Wisata Pelabuhan Batang sangat familiar bagi warga Tanah Bumbu untuk bersantai di sore hari sambil menikmati pemandangan laut.
Tempat wisata ini digemari, semua kalangan. Namun yang mendominasi kebanyakan remaja hingga orang tua yang membawa anak.
Menuju Wisata Pelabuhan Batang ini, tidak sulit karena berada perkotaan. Dikutip dari berbagai sumber bila dari titik Taman Batulicin City yang menjadi Ibu — kota Kabupaten Tanah Bumbu — jaraknya sekitar lebih kurang lima sampai enam kilometer atau perjalanan sekitar 10 sampai 15 menit saja perjalanan dalam kota.
Menurut Rahmi, salah satu pedagang minuman di sana, tempat wisata Pelabuhan Batang merupakan alih fungsi eks perusahaan kayu yang dijadikan tempat kuliner.
Dulunya dikenal dengan Pelabuhan Tongkang yang dipakai bongkar muat barang oleh PT. Kodeco yang saat ini perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
Setelah PT. Kodeco lama tidak beroperasi pelabuhan tersebut dijadikan tempat santai masyarakat setempat, termasuk untuk menikmati pemandangan Pulau Sewangi dan pemandangan laut sambil mencicipi beragam jajanan.
Para pengunjung yang datang selain berwisata kuliner juga bisa mengabadikan momen tersebut dengan cara berfoto yang di belakangnya berlatar kapal besar yang bersandar di pelabuhan tersebut.
TERUS BERKEMBANG
Seiring berjalannya waktu, lambat laun wisata Pelabuhan Batang menjadi salah satu alternatif wisata baru.
Hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah pengunjung yang terus bertambah, dan para penjaja kuliner di tempat itu.
” Namun kadang -kadang kalau ada barang dinaikan dari kapal tunda ke gudang, kami diliburkan oleh pemilik pelabuhan selama satu sampai dua hari,” kata Rahmi.
Pengunjung, jelas Rahmi, mulai datang sekitar pukul 15.00 – 18.00 wita, dan wisata ini hanya bisa dinikmati pada sore hari hingga menjelang senja.
Pada hari biasa jumlah pengunjung mencapai 200 -300 orang perharinya. Namun, bila akhir pekan atau hari libur lainnya mencapai 400-700 pengunjung.
Menurut Kiky, tempat Wisata Pelabuhan Batang belum bisa dikelola profesional, karena masih berhasil tempat bongkar muat perusahaan terkemuka di Tanah Bumbu. Edwan
Discussion about this post