PAGATAN, aktualkalsel.com — Meski sudah tidak lagi memimpin Kabupaten Tanah Bumbu, kurang lebih 10 tahun — sebagai bupati pertama di daerah ini — namun ingatan masyarakat terhadap kepemimpinan Zairullah Azhar masih membekas.
Setidaknya hal tersebut tergambar ketika Zairullah bersilaturahmi dengan masyarakat dan tokoh Desa Pasar Baru, Kecamatan Kusan Hilir, Minggu ( 20/9/2020 ) pagi.
Menurut Parhan, salah satu tokoh masyarakat di desa ini, semasa dipimpin Zairullah pembangunan di Tanah Bumbu maju dan berkembang, terutama dalam hal pembangunan keagamaan sehingga daerah ini berkah.
” Berkah, ditangan pak Zairullah daerah ini meraih predikat terbaik se Indonesia,” ungkap Parhan.
Dulu, cerita Parhan, kepada warga yang hadir pada pertemuan itu, kegiatan agama sangat menonjol sekali. Tiap Kamis malam digelar pengajian di Masjid Darul Azhar Batulicin.
Tapi setelah Zairullah rehat jadi bupati Tanah Bumbu pada periode pertama, konsep pembangunan Ilahiyah yang digagas pengasuh Istana Anak Yatim Darul Azhar hilang hingga sekarang.
” Kami merindukan manajemen Ilahiyah Ala Zairullah. Kami ingin kembali kepada konsep pembangunan Ilahiyah jilid dua,” ungkap Parhan.
Sementara Zairullah itu menegaskan, merasa bersyukur masyarakat masih merindukan manajemen Ilahiah yang pernah digagas dan diterapkannya.
Memang, kata Zairullah, pada awal kepemimpinannya yang pertama kegiatan keagaam terus didengungkan.
Karena agama — apapun agamanya — merupakan pondasi kita untuk melangkah.
Dan selain membangun manajemen Ilahiyah, Zairullah juga berhasil membagun komplek perkantoran Pemkab di Gunung Tinggi Jl Dharma Praja, termasuk kantor bupati yang ditempati bupati sekarang.
Selain membangun perkantoran, Zairullah juga membangun gedung DPRD Kabupaten Tanah Bumbu, rumah sakit milik daerah, dan menata jalan-jalan untuk dilakukan pengerasan, kemudian diaspal.
Ketika meninggalkan Tanah Bumbu, Zairullah mengakui, masih ada jalan yang belum diaspal, tapi sudah dilakukan pengerasan, dan itu kewajiban penerusnya.
” Kan semua sudah saya bangun, kecuali beberapa ruas jalan yang tersisa,” demikian Zairullah. SKR/ Edwan
Discussion about this post