BANJARMASIN, aktualkalsel.com — Mantan Bupati Kabupaten Tanah Laut Drs H. Sukamta, MAP sampaikan Orasi Ilmiah pada
pada Wisuda STIA
Bina Banua Banjarmasin
Program Sarjana ( S1) dan Magister (S2), semester ganjil dan genap tahun akademik 2023/2024,
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Bina Banua Banjarmasin, di Hotel Rattan In Banjarmasin, Sabtu (5/10/2024 ).
Sukamta sendiri merupakan alumni STIA Bina Banua Banjarmasin. Sebelum menyampaikan orasinya mantan Bupati Tanah Laut 2018-2023 itu menyampaikan kesannya setelah mengikuti pendidikan di STIA Bina Banua Banjarmasin.
” Ilmu yang saya dapat di Kampus sangat bermanfaat bagi saya, baik ketika menjadi Wakil Bupati dan Bupati Tanah Laut,” ungkapnya, Sabtu (5/10/2024 ).
Mengawali Orasi Ilmiahnya dengan judul Revitalisasi Birokrasi Menuju Indonesia Emas, Sukamta mengajak kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya senantiyasa dapat hadir dan berkumpul dalam acara Diesnatalis XLII, Wisuda Sarjana XXXVII dan Wisuda Magister XX Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua Banjarmasin Tahun 2024.
” Solawat serta salam, senantiasa kita haturkan kehadirat junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat dan Pengikut beliau hingga akhir zaman,” katanya.
Hari ini, jelas Sukamta, tentu hari yang sangat membahagiakan bagi wisudawan/ wisudawati setelah sekian lama menempa diri di kampus tercinta STIA Bina Banua Banjarmasin.
Perjuangan, pengorbanan dan
tekad yang kuat untuk segera menyelesaikan pendidikan sudah berhasil
dilewati dengan baik.
Satu hal yang harus disadari bahwa wisuda
bukanlah akhir dari sebuah proses pembelajaran, justru wisuda inilah
saudara mengawali proses pembelajaran yang sesungguhnya dalam praktik Administrasi, baik dalam pemerintahan maupun bisnis dan
pergaulan sosial.
” Saat inilah saudara-saudara mengawali membuka kotak
Pandora administrasi yang harus berkembang dalam tatanan
pemerintahan, bisnis dan kehidupan sosial,” jelasnya.
Menurut Sukamta, tidak bisa diingkari, perkembangan paradigma Administrasi Publik
terus berlangsung, seiring dengan perkembangan zaman. Eksistensi
Administrasi itu sendiri lahir pada Tahun 1887 ketika Wilson menulis
esei pertama tentang Administrasi Publik.
Wilson mengatakan,“Administrasion Question Are Not Political Question. Although politics
sets the tasks for administration, it should not be suffered to manipulate
its offices.”
Lima puluh tahun sejak esei Wilson tersebut, atau tepatnya 1926
muncul pemahaman yang berbeda, sebagaimana dikemukakan Leonard
White, bahwa eksistensi administrasi publik hanya efektif jika diintegrasikan diantara ilmu pemerintahan dan ilmu administrasi.
Dikotomi tersebut, memantik munculnya ilmuan administrasi
untuk melakukan penelitian.
Sehingga pada Tahun 1927 muncul lah prinsip-prinsip administrasi public yang dikemukakan Willoughby lewat
bukunya “Principles Of Public Administration” karena dalam
kenyataannya administrasi publik dapat diimplementasikan pada semua
tatanan administrasi tanpa memperdulikan kebudayaan, fungsi,
lingkungan, misi atau kerangka institusi.
Seiring dengan itu, maka
muncullah ahli-ahli administrasi yang sangat legendaris diantaranya
Henry Fayol, Mary Parker Folley, Luther Gullick, Lyndall Urwick yang
terkenal dengan POSACORB.
Eksistensi administrasi publik yang berorientasi pada prinsip prinsip
manajemen terus berkembang terlebih ketika cendekiawan administrasi
menyatakan bahwa administrasi publik ada hakikatnya memiliki fungsi
mengurusi organisasi dan manajemen pemerintah, dalam melaksanakan
kekuasaan politik, dan proses penentuan kebijakan politik. Edwan
Discussion about this post