• Latest
  • Trending
Limited-edition, Pisang Ini Pernah Ranking Atas ‘Ekspor’ Buah Kalsel

Limited-edition, Pisang Ini Pernah Ranking Atas ‘Ekspor’ Buah Kalsel

11 Februari 2020
SPBE Pemkab Tanah Bumbu Raih Predikat Baik

SPBE Pemkab Tanah Bumbu Raih Predikat Baik

3 Februari 2023
Kadis P3A Adi Santoso: Hj Hamida Sekda Perempuan Pertama di Kalsel

Kadis P3A Adi Santoso: Hj Hamida Sekda Perempuan Pertama di Kalsel

3 Februari 2023
Hj Aida Muslimah Kembali Pimpin Iwapi Banjarmasin

Hj Aida Muslimah Kembali Pimpin Iwapi Banjarmasin

3 Februari 2023
Disperkimtan Pasang Lampu Warna-warni, Kawasan RTH Pagatan Jadi Lebih Indah

Disperkimtan Pasang Lampu Warna-warni, Kawasan RTH Pagatan Jadi Lebih Indah

3 Februari 2023
Abah Zairullah Nilai Aplikasi SiBakul dan SiPensil Permudah Pelayanan Hukum

Abah Zairullah Nilai Aplikasi SiBakul dan SiPensil Permudah Pelayanan Hukum

3 Februari 2023
Ungguli Dua Kompetitor, Hj Hamida Jabat Sekda Tabalong, Ini Sambutan Pegiat Perempuan Kalsel

Ungguli Dua Kompetitor, Hj Hamida Jabat Sekda Tabalong, Ini Sambutan Pegiat Perempuan Kalsel

3 Februari 2023
Puluhan Sekolah di Banjarmasin Terapkan Sistem Absen Digital

75 Sekolah di Banjarmasin Terapkan Sistem e-Presensi

2 Februari 2023
Bupati Tanah Bumbu Terima Entry Meeting BPK RI

Bupati Tanah Bumbu Terima Entry Meeting BPK RI

2 Februari 2023
DiskominfoSP Monitoring Program Satu Desa Satu Masjid di Kecamatan Sungai Loban

DiskominfoSP Monitoring Program Satu Desa Satu Masjid di Kecamatan Sungai Loban

2 Februari 2023
Bupati Zairullah Minta SKPD Percepat Pembangunan Infrastruktur di Tahun 2023

Bupati Zairullah Minta SKPD Percepat Pembangunan Infrastruktur di Tahun 2023

2 Februari 2023
Kena Hukum Saudi 2 Tahun Saat Bawa Jamaah Umroh, Guru Aqli Dikirimi Doa agar Bebas

Kena Hukum Saudi 2 Tahun Saat Bawa Jamaah Umroh, Guru Aqli Dikirimi Doa agar Bebas

2 Februari 2023
Menari di Tempat Terbuka & Tanpa Hijab, Sepasang Blogger Iran Dihukum 10 Tahun

Menari di Tempat Terbuka & Tanpa Hijab, Sepasang Blogger Iran Dihukum 10 Tahun

1 Februari 2023
Aktual
Sabtu, 4 Februari 2023
  • Beranda
  • Banjarbaru
  • Banjarmasin
  • Kalsel
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Religi
  • Serba-Serbi
  • Redaksi
No Result
View All Result
Aktual
No Result
View All Result
Home Serba-Serbi

Limited-edition, Pisang Ini Pernah Ranking Atas ‘Ekspor’ Buah Kalsel

by Aktual Kalsel
11 Februari 2020
in Serba-Serbi
Reading Time: 1 min read
0
Limited-edition, Pisang Ini Pernah Ranking Atas ‘Ekspor’ Buah Kalsel

PISANG ini identik dengan tiga nama berbeda di kalangan kunsumennya. Di asal daerah tanamnya , Kalsel, disebut pisang manurun atau pisang pulaulaut. Secara nasional dikenal dengan pisang kepok.

Pada tahun 90-an menjadi primadona ‘ekspor’ atau pengiriman buah Kalsel ke Pulau Jawa. Nyaris setiap sore, puluhan truk penuh pisang kepok, dikapalkan. Diangkut dari petani2 kawasan Kabupaten Banjar, Tapin serta hulu sungai.

Baca juga berita

Cegah Demam Berdarah, Lurah dan Satgas Kebersihan Bersihkan Lingkungan SDN Kuin Utara 5

dr. Muhammad Yandi Noorjaya, MM : Ingin Nuansa Rumah Sakit DHAAN Seperti Rumah Sendiri atau Hotel

Sementara di pasaran lokal pasokannya terpenuhi sepanjang tahun dengan kualitas buah yang memuaskan konsumen.

Sayangnya, dalam kurun sewindu terakhir dan puncaknya dua tiga tahun belakangan ini, pisang andalan Banua bergeser peranannya dipasaran lokal, apalagi antarpulau.

Sebagai produk, ketersediannya menjadi limited-edition. Masuk kategori menuju langka.

“Iya, pisang manurun lokal sekarang terbatas pasokannya,” ujar seorang pedagang pisang partaian di Banjarmasin.

Kalau toh banyak tersedia di pasaran, ujarnya, sebagian besar kiriman dari luar provinsi seperti Kalbar, Kaltim bahkan dari Sulawesi.

“Pisang kepok dari luar ini datangnya rutin sehingga menguasai pasar. Yang panenan Banua kita sangat tidak mencukupi,” ujar pedagang yang setiap hari melayani pembeli di pasar tradisional, Pasar Lama Banjarmasin.

Konsekwensinya, harga pun jadi naik tajam. Kalau dalam dua tiga tahun sebelumnya harga perkilo pisang jenis ini rp 6 -rp 7 ribu an untuk kualitas baik kini menjadi rp 10 ribu sampai rp 12 ribu untuk kualitas sama.

Meningkatnya harga pisang jenis ini berdampak terhadap bisnis gorengan yang biasa digelar di pinggir jalan. Selain ukurannya menjadi nengecil signifikan juga ketersediaannya di warung-warung menjadi berkurang.

“Pisang goreng ini sebagai syarat saja. Paling satu ikat seharinya, yang banyak itu gorengan tempe, tahu atau singkong,” ujar acil , pedagang gorengan di pinggiran kawasan A Yani, Banjarmasin. Uumsri

SendShareTweet
Next Post
Ini Beda Kualitas Pisang Kepok Banua dengan Dari Luar Pulau

Ini Beda Kualitas Pisang Kepok Banua dengan Dari Luar Pulau

Discussion about this post

Search

No Result
View All Result

Berita Terbaru

SPBE Pemkab Tanah Bumbu Raih Predikat Baik

SPBE Pemkab Tanah Bumbu Raih Predikat Baik

3 Februari 2023
Kadis P3A Adi Santoso: Hj Hamida Sekda Perempuan Pertama di Kalsel

Kadis P3A Adi Santoso: Hj Hamida Sekda Perempuan Pertama di Kalsel

3 Februari 2023
Hj Aida Muslimah Kembali Pimpin Iwapi Banjarmasin

Hj Aida Muslimah Kembali Pimpin Iwapi Banjarmasin

3 Februari 2023
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
Email: aktualkalsel@gmail.com

© 2017- 2022 © Aktual

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Banjarbaru
  • Banjarmasin
  • Kalsel
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Religi
  • Serba-Serbi
  • Redaksi

© 2017- 2022 © Aktual