BANJARMASIN aktualkalsel.com–Guru Aqli, seorang pembimbing jamaah umroh asal Tanah Laut, Kalsel kini tengah jadi topik pembicaraan masyarakat terkait pemberitaan sang guru yang tersandung kasus hukum Saudi ketika membawa rombongan jamaah November 2022.
Apalagi, Guru Aqli dikhabarkan tidak bisa kembali ke Tanah Air beserta rombongannya karena sudah dijatuhi hukuman dua tahun penjara plus bayar denda yang proses hukumnya berjalan sejak November 2022 itu.
Warga Tanah Laut khususnya banyak yang mengaku penasaran ingintahu pasal apa yang dilanggar pembimbing jamaah umrah tersebut hingga sampai menjadi terpidana hukuman Kerajaan Saudi.
“Mudahan Alloh melindungi Guru Aqli dan memberikan kemudahan untuk bisa bebas,” demikian antara lain bunyi doa doa yang banyak dikirimkan masyarakat Kalimantan Selatan melalui media sosial.
Selain doa, masyarakat mengaku kebingungan apa sebenarnya yang terjadi pada Guru Aqli hingga dihukum sementara jamaah umroh yang dibimbingnya sudah kembali ke Tanah Air sesuai jadwal.
Mengutip berita banjarmasinpost.co.id, Guru Aqli dijatuhi hukuman dua tahun plus bayar denda itu atas tuduhan pelecehan seksual ketika berada di areal Masjidil Haram.
Masih menurut laman berita di atas, kronologis kejadiannya adalah tatkala rombongan jamaah yang dibawa sang guru baru saja selesai melaksanakan prosesi tawaf wada. Mereka berkumpul di satu titik areal Masjidil Haram. Tiba tiba Guru Aqli minta izin pada jamaah untuk mencoba mencium Hajaral Aswad. Entah kenapa dia menyerahkan identitas berikut handphone kepada sang istri untuk diamankan.
Lama tak kunjung kembali, rombobgan mulai gelisah. Saat itu, giliran sang istri yang minta izin juga untuk mencoba mencium batu suci tersebut. Beberapa lama kemudian Guru Aqli muncul, tetapi itu tak membuat rombongan menjadi lega, sebab Guru Aqli justru cemas karena sang istri tidak ada. Khawatir dengan istrinya yang mencoba mencium Hajaral Aswad, Guru Aqli kembali ke arah Kabah untuk mencari sang istri. Jadilah saling cari mencari.
Nah disinilah, awal dugaan pelecehan yang dituduhkan asykar masjid itu terjadi. Konon, Guru Aqli mencari istrinya di antara kerumunan jamaah perempuan di sana khususnya dari Indonesia. Kemungkinan antara panik dan cemas, Guru Aqli ada tersenggol senggol kerumunan tadi, kemungkinan pula ada yang merespons terkejut. Gerakan Guru Aqli yang kebingungan ini kemudian dicurigai asykar yang memperhatikannya sebagai tindakan asusila. Kemudian menahan dan menproses hukumnya. Sementara Guru Aqli saat itu tanpa identitas dan hp sehingga tak bisa menghubungi rombongan.
Padli, kakak ipar Guru Fadli, menyebutkan menuturkan rombongan umroh berangkat 15 November 2022 membawa 44 orang jemaah dari Tala, sebagian besar dari Batibati.
Mereka berumrah melalui biro perjalanan dan wisata ternama yang beralamat di kompleks perumahan modern di kawasan Jalan A Yani Kertakhanyar, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
“Terdiri dari 18 orang laki-laki dan 26 orang perempuan,” papar Padli seperti diberitakan banjarmasinpost.co.id itu.
Upaya untuk membebaskan Guru Aqli dilakukan tiga anggotaDRRD Tanah Laut yang menemui pihak kementrian luar negeri di Jakarta. Hasilnya mereka yakin kasus yang menimpa Guru Aqli ini hanya kesalahfahaman dari asykar yang menahannya. Proses selanjutnya menunggu langkah diplomasi kemenlu RI .(uumsri/foto net)
Discussion about this post