Banjarbaru, AKTUAL – Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan (BPS), menyebutkan pada periode Juli Kalsel mengalami Inflasi 0,46 persen. Sementara Banjarmasin mengalami Inflasi 0,48 persen.
Ada lima jenis barang yang menjadi pendorong inflasi di Banjarmasin yaitu, nasi dengan lauk pauk 0,08 persen, telur ayam ras 0,05 persen, buah semangka 0,05 persen, udang basah 0.03 persen dan Ikan Tongkol / ambu-ambu 0,03 persen ada pun juga lima jenis barang yang menjadi penahan inflasi yaitu, beras -0,03 persen, emas Perhiasan -0,02 persen, bawah putih -0,02 persen, celana panjang jeans -0,01 persen dan ikan layang/benggol-0,01 persen.
Hal Tersebut diungkapkan Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Ir Diah Utami MSc, saat menyampaikan hasil laporan BPS Bulan Juli 2017.
Lima dari tujuh kelompok mengalami kenaikan indeks harga yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 1,49 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar0,65 persen, kelompok perumahn, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen,
Diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,50 persen, kelompok pendidikan dan olahraga sebesar 0,11 persen.
“Tersisa dua kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu, kelompok sandang sebesar 0,20 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keungan sebesar 0,01 persen,” kata Diah.
Untuk provinsi Kalsel, pada bidang industri manufaktur besar, sedang, kecil, dan mikro pada Triwulan II-2017, mengalami pertumbuhan negative sebesar 0,02 persen, dibandingkan dengan produksi industri pada Triwulan I-2017.
Di tingkat Nasional produksi manufaktur besar dan sedang mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 2,57 persen.
Pertumbuhan negatif produksi di Kalsel, disebabkan oleh dua kelompok industri manufaktur besar dan sedang yaitu industri makanan yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0.26 persen, dan juga industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,15 persen.
Selain itu kelompok industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami pertumbuhan positif yaitu industri kayu barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan dan bamboo dan sejenisnya mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,03 persen dan industri karet, barang dari karet plastik mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,25 persen. ® eed
Discussion about this post