KOMISI I DPRD Kota Banjarmasin yang dipimpin ketuanya Aulia Ramadhan Supit, Jumat lalu, melakukan kunjungan kerja ke Suku Dinas Catatan Sipil Jakarta Barat. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menggali, dan mencari informasi secara detail bagaimana instansi ini memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana.
“ Banyak informasi yang kami dapat ketika melakukan kunjungan kerja di Suku Dinas Catatan Sipil Jakarta Barat,” kata anggota Komisi I DPRD Kota Banjarmasin Elly Rahmah kepada AKTUAL online, Senin ( 18/12/17 ).
Kedatangan rombongan Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, menurut politisi PAN itu, disambut Sekretaris Suku Dinas Catatan Sipil Jakarta Barat Edy Supriadi yang didampingi sejumlah kepala bagian di instansi ini.
Dalam paparannya, jelas Elly, Edy Supriadi menjelaskan terobosan yang dinilai cukup berani mereka lakukan. Misalnya, mengeluarkan surat keterangan orang miskin. “ Yang mana di Banjarmasin belum ada,” ungkap Elly, yang pada bulan maulid ini banyak mendapat undangan dari organisasi sosial, dan mahasiswa , seperti mahasiswa Fakultas Dawah UIN Pangeran Antasari Banjarmasin.
Dengan banyaknya terobosan yang dilakukan selama ini, ungkap Elly, membuat instansi ini mendapat penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
Program yang paling menonjol adalah si Dukun 3 In 1 yang diluncurkan Disdukcapil DKI April 2017 lalu.
“ Program ini mendapatkan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” kata Elly.
INTEGRASI TIGA INSTANSI
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Pemprov DKI, Edison Sianturi, mengatakan, si Dukun 3 in 1 merupakan program integrasi antara tiga instansi disatu tempat. Antara lain Disdukcapil, BPJS, dan rumah sakit.
Saat ini baru ada tujuh rumah sakit di Jakarta yang bergabung dengan program ini.
Ketujuh rumah sakit itu adalah RSUD Tarakan, Koja, Cengkareng, Pasarminggu, Budiasih, Pasarebo, dan RSUD Pasarminggu.
” Seluruhnya RSUD,” kata Edison.
Apabila lahir di ketujuh rumah sakit itu, jelas Edison, saat bayi pulang maka sudah akan membawa akte lahir, BPJS, dan kartu identitas anak (KIA)-salah satu program terbaru dari Kemendagri.
” Walaupun misalnya hanya tiga hari di rumah sakit, ya pasti langsung bisa bawa pulang ketiga kartu itu. Dibuat tak repot pokoknya masyarakat,” jelas Edison.
Bahkan, kata Edison, apabila orangtua bayi belum memiliki BPJS, maka akan sekaligus dibuatkan.
Untuk menambah pelayanan, pertengahan 2017 ini Disdukcapil akan menambah sebanyak lima rumah sakit lagi untuk ikut program si Dukun 3 in 1. Bahkan beberapa RS swasta mulai berminat.
Dijelaskan pada tahun 2018 pihaknya bakal menambah 12 rumah sakit lagi yang ikut program si Dukun 3 in 1.
Bahkan Edison menargetkan seluruh rumah sakit di Jakarta sudah bergabung ke si Dukun 3 in 1 di tahun 2019.
Elly mengharapkan informasi yang didapat dari kunker nanti disampaikan dengan pihak eksekutif sehingga kedepan terapkan di Banjarmasin.
Edwan Muhammad/ SKR
Discussion about this post