KOTA Banjarmasin dalam pembangunan kedepan sedang diarahkan untuk menuju smart city ( Kota Cerdas ). Dan, berbagai tahapan persiapan sudah dilaksanakan. Demikian Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, Rabu ( 20/9 ).
“ Kita sudah mempersiapan kota Banjarmasin menuju smart city,” kata Ibnu.
Dimaksudkan dengan smart city, diantaranya sudah menerapkan keunggulan tehnologi informasi (IT) secara maksimal di dalam tata kelola pemerintahan kota, sehingga memudahkan dalam pengelolaan kota menuju kota yang lebih maju.
Dengan pengelolaan yang smart, kata Ibnu, diharapkan pemerintahan dapat menyelasaikan persoalan kota secara holistik, efektif, dan efisien.
Melalui tehnologi itu mampu meningkatkan peforma dan kesejahteraan, mengurangi biaya dan konsumsi sumber daya dan berinteraksi secara lebih efektif dengan para penduduknya.
Dalam hal ini, kata kunci sektor-sektor `cerdas melibatkan transportasi, energi, layanan kesehatan, pengelolaan air, dan pengelolaan limbah.
Perencanaan smart city merupakan agenda global sebagai respons konseptual dan praktis terhadap berbagai krisis perkotaan di dunia. Sasaran utamanya untuk mengembalikan hubungan antara manusia, ruang binaan dan ruang alami yang lebih harmonis, tidak saling menyakiti.
Di Indonesia, perlu indikasi awal atau prasyarat, suatu kota layak mendapat predikat smart city, tentu dilihat dari sudut pandang kinerjanya.
Suatu kota layak dilabeli smart city manakala semua sistem yang bekerja di dalamnya berjalan dengan baik.
Misalnya ukuran sistem bekerja dengan baik adalah ketika berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup didukung dengan sistem kota yang terkontrol dengan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, perpustakaan, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung.
Smart city juga dapat menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur TI, infrastruktur sosial, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan kota.
Dikatakan smart city sejatinya merupakan suatu konsep yang mampu menjawab perubahan zaman dan perkembangan peradaban manusia, yang kemudian dirancang untuk meringankan kegiatan masyarakat dalam mengelola sumber daya serta memudahkan masyarakat mengakses informasi dari berbagai bidang dengan teknologi yang serbamodern.
Namun demikian, perlu indikator ataupun parameter yang baku (standar) khususnya pada tataran Indonesia, untuk menentukan suatu kota layak disebut smart city atau sebatas baru menuju smart city. Lia
Discussion about this post