BANJARMASIN aktualkalsel.com–Calon jamaah haji Indonesia mulai meninggalkan Tanah Air menuju Baitullah. Hampir 240 ribu yang berangkat 2023 sementara antrean yang menunggu sampai 30 tahun kedepan. Artinya, antrean saling bekejaran dengan umur. Mana yang lebih dulu datangnya: ajal atau kesempatan berhaji!
Menurut Ustadz H Riza Rahman, ada cara lain yang jitu, cepat dan hemat untuk menjadi solusi meraih pahala berhaji bagi muslimin yang merindukannya.
“Datang, duduk dan menyimak dari majelis ke majelis ilmu Alquran dan sunnah Rasulullah, pahalanya senilai dengan pahalanya berhaji,” jelas Ustadz Riza Rahman dalam kajian Islam bada Sholat Magrib di Masjid Al Jihad Banjarmasin Kamis 1Juni 2023 malam.
Itulah, menurut ulama di Banjarmasin ini yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai syariat Islam.
Benar, menurut Riza Rahman Lc, jamaah majelis taklim ilmu agama dalam syariat Islam, tidak mendapatkan pahala rukun haji seperti bermalam di Mkna, wujuf di Arafah, syai, tawaf serta jumat karena tidak melakukan rukun tersebut tetapi mendapatkan senilai dengan pahala berhaji.
Karena, ujarnya, rukun haji tersebut haruslah dilakukan di tempat dan waktu yang sudah ditentukan Alloh, tidak bisa digeser atau diganti.
Apa yang disampaikan Rasulullah ini, menurutnya, adalah menegaskan betapa tingginya Alloh menghadiahkan pahala bagi muslimin yang mendatangi dan duduk di majelis majelis ilmu Alquran dan Sunnah sampai disetarakan dengan pahala haji yang untuk mencapainya bagi muslimin Indonesia khususnya, selain mahal juga harus menunggu antrean puluhan tahun.(uumsri/ilustrasi net)
Discussion about this post