Oleh Yeni Mulyani
—-
SAYA pernah ditanya kawan seperti ini: 3 Ends ini apa yaa? nama operator seluler baru??
Ini cerita suatu hari saya selaku ketua Forkomwil Partisipasi Masyarakat terhadap Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PMP3A) Kalsel , ditanya seorang teman ketika dia membaca berita tentang three ends (3 ends).
Memang tidak ada yang salah dengan pertanyaan demikian karena forkomwil PMP3A ini memang masih seumur jagung keberadaannya di Banua. Bahkan secara formal kepengurusannya masih belum dikukuhkan.
Walau demikian, organisasi yang dimotori sekitar 30 an penggerak dari berbagai ormas ini sudah mulai bergerak mewujudkan visi dan misi yang poinnya berisi kata ‘stop’ untuk tiga hal: menghentikan kekerasan pada perempuan dan anak, menghentikan perdagangan manusia dan ketiga menghentikan kesenjangan ekonomi pd perempuan.
Dan, sekarang ada tambahan kata plus di akhir katanya jadi berbunyi 3 Ends plus. Plus nya itu adalah menghentikan ketertinggalan perempuan pd dunia politik.
Jadi, menurut saya, sebagai forum yang baru dan bergerak di naungan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (kemenpppa) untuk tingkat nasional dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk tingkat provinsi, forkomwil perlu tekad besar untuk terus memasyarakatkan kehadiran dan visi misinya, melalui sejumlah kegiatan nyata di masyarakat. Agar pertanyaan ‘keren’ di atas jawabannya bisa diketahui sendiri seiring perjalanan waktu.
Kini, Alhamdulillah serangkaian kegiatan sudah tuntas dilakukan untuk tahun 2017 atau sebagai tahun perkenalan forum ini.
Semua kegiatan tang kami selenggarakan pada Desember 2017 ini dipusatkan di Kelurahan Alalak Utara yang bekerjasama dengan camat setempat serta kelompok yang focus pada permainan tradisional yang bernama Bios Altra.
Ada empat kegiatan kami pusatkan di sana tepatnya di aula Kantor Camat. Semua kegiatan muara temanya sama yaitu perlindungan anak dimulai dari keluarga.
Sekadar merinci, ada kegiatan pertemuan sosialisasi
‘Dampak negatif internet dan game online ‘ yang diselingi dengan membahas dan mempraktikan permainan tradisional anak yang melibatkan 30 anak seperti permainan enggrang, bakiak dan balogo.
Kemudian ada sosialisasi pentingnya peran ayah/suami untuk memahami
hal reproduksi ibu/istri, serta menghindari kekerasan dalam rumah tangga.
Yang saya sebutkan diatas menarik karena bapak bapak peserta juga diberi keterampilan membuat telor asin. Ada beberapa bahkan yang hendak mengembangkannya sebagai usaha rumahan. Artinya sudah mulai ada perubahan pola pikir mereka untuk memperbaiki ekonomi keluarga dengan konsep usaha keluarga yang bisa melibatkan istri dan anak anak, dari selama ini penghasilan ekonomi tertumpu hasil tunggal si bapak sebagai buruh harian.
Ini Alhamdulillah tentunya.
Sosialisasi juga diberikan untuk kalangan remaja dengan tema pencegahan pernikahan usia anak yang mendapat perhatian antusias peserta.
Kami juga bersyukur karena mampu menghimpun peserta bukan hanya anak remaja tetapi juga ayah dan ibu.
Kegiatan terakhir pada 2017 yang melibatkan masyarakat adalah sosialisai bertema ‘Ibu kuat, ayah mantap, anak sehat melahirkan keluarga hebat’ bagi orangtua dan anak dengan nara sumber
Dr Ermina Istiqomah, M.Si, Psikolog serta dari Polisi Sektor Banjarmasin Utara pada Minggu 17 Desember lalu.
Kalau dalam tahun 2017 semua kegiatan forkomwil berpusat di Kelurahan Alalak Utara maka tahun berikutnya akan dicari kab/kota di lain diKalsel yang secara sosial kemasyarakatan dianggap masih rentan terhadap tiga kasus yang menjadi misi forkomwil PMP3A untuk dihentikan.
Untuk mewujudkan visi dan misi yang menurut hemat kami bermuara pada kemuliaan perempuan dan anak yang menjadi pondasi negara, maka kami sangat memerlukan dukungan bukan hanya pengurus yang terdiri dari berbagai ormas dan profesi tetapi juga masyarakat serta kalangan media.
Rasanya tak bisa ditawar lagi, tekad kami untuk menjadi bagian dari perjuangan bangsa mengakhiri tiga poin yang disebutkan di awal tulisan ini: mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia serta mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan dan plus mengakhiri ketertinggalan perempuan dlm dunia politik..
Semoga. Aamiin..
(Penulis ketua Forkomwil PMP3A Kalsel)
Discussion about this post