RUANG tamu Istana Anak Yatim Darul Azhar Tanah Bumbu Batulicin sempat hening sejenak ketika Zaairullah Azhar memeluk Nazila dan suaminya Hadi, yang baru beberapa saat selesai mengucap ijab kabul .
Air matanya menetes sambil mengelus kedua penganten baru. Rasa haru, bahagia menjadi satu. Demikian juga dengan kedua mempelai yang matanya nampak berkaca-kaca.
Nazila merupakan salah satu anak istana yang sudah lama diasuh Zairullah, Jumat ( 14/12/2018 ), mengakhiri masa lanjangnya. Gadis “super “ pemalu ini disunting Hadi.
Sebagai orang tua yang mengasuh ratusan ( dulu sampai ribuan ) anak yatim, Zairullah sudah sering menjadi saksi pernikahan anak asuhnya, terakhir Mahyiddin dan Yantie Norlita, dan sekarang Nazila.
Dan di istana ini sudah beberapa pasang yang menikah, seperti Ustadz Lalu dan Ustadz Daus.
Zairullah mengaku, meneteskan air mata ketika mengelus Nazila dan suaminya karena merasa haru dan bahagia. “ Merasa haru, karena Nazila bergabung di istana sejak di kelas 1 SD, hingga sarjana, dan sekarang saya sekolahkan lagi, untuk mengikuti pendidikan S2,” kata salah satu pendiri dan bupati pertama Kabupaten Tanah Bumbu itu sambil mengusap airnya matanya kepada wartawan AKTUAL, usai prosesi pernikahan selesai.
Bahagia, ungkap Zairullah, karena Nazila sekarang sudah dapat jodohnya.
Pada cara pernikahan yang dihadiri seluruh para ustadz dan ustadzah itu, Zairullah memberikan nasehat, agar mereka saling memahami antara satu dan yang lainnya. Saling berbagi, saling menutupi kekurangan masing-masing. Dan saling mencintai.
Zairullah mengingatkan hal itu, karena proses Nazila sampai kejenjang pernikahan seperti cerita Siti Nurbaya , mereka – kabarnya dijodohkan orang tua – tidak melalui proses berpacaran ataupun bertemu di dunia maya ( sosmed ).
Bahkan ketika pihak keluarga Hadi – yang sekarang sudah menjadi suaminya – ketika melakukan taaruf dan melamar kepada Zairullah, Nazila tidak mau bersamalaman dengan Hadi kala sebelum menikah. “ Ulun supan Om ai, supan tu pang,” katanya kepada salah seorang sahabat Zairullah, yang kerap menyertai ke manapun Ketua DPW PKB Kalimantan Selatan itu pergi. Terutama ketika ke istana anak yatim.
Di kalangan santri dan santriwati istana, Nazila dikenal gadis pemalu dan jarang bicara. “ Orangnya memang kada banyak pander dan panyupan banar,” kata Ustadz Ali dan Ustadz Syaipul.
Sifat pemalu Nazila memang “ kelewatan” saat pemasangan cicin kawin dijari manisnya. Nazila sempat menolak, dan para undanganpun dibuat heran dan kemudian tertawa.
Melihat Nazila yang “malu –malu kucing “ sempat tegang, kemudian dua orang sahabatnya– dari dulu dan kawan kuliah S2 di STIA Bina Banua Banjarmasin – Ria Sucianti dan Evi Khairunnisa mendekati Nazila yang berhadapan dengan suaminya.
Kemudian, Ria memegang tangan Nazila sehingga suaminya bisa memasangkan cicin kawin.
Kepada kedua mempelai Zairullah mengingatkan mengingatkan agar mereka selalu mendirikan sholat sehingga mendapatkan keberkahan dari Allah. Sukrie
Discussion about this post