SATUI, aktualkalsel.com — Rasa kecewa dengan pemerintah daerah sekarang membuat masyarakat Desa Satui Timur, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, tidak ingin berpartisipasi pada pilkada pada 9 Desember mendatang.
Mereka dongkol, karena desa Satui Timur dari semua desa yang ada di Bumi Bersujud jauh tertinggal dalam berbagai hal. Jalan desa mereka dari dulu hingga sekarang tidak pernah diaspal.
Selain itu, mereka tidak pernah mendapat bantuan dari Pemkab soal batuan dana dampak terpaparnya covid- 19, meski sudah berkali-kali dilakukan pendataan oleh kepala dusun.
Kalau ada yang dibantu, dari 10 orang yang didata yang dibantu hanya satu orang. Dan merekapun tidak tahu, mana orangnya yang dibantu.
Hal tersebut terungkap ketika warga Desa Satui bertemu dan berdialog dengan calon wakil bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, Selasa ( 3/11/2020 ).
Karena itulah, warga desa di sini sepakat akan golput pada pilkada nanti.
” Kami warga desa, sudah sepakat golput, karena kami sudah terlanjur kecewa, bupatinya tidak pernah memikirkan pembangunan di desa kami,” kata Bunadi, salah satu tokoh warga Desa Satui Timur.
Namun, ungkap Bunadi, kesepakatan itu batal dan warga desa kembali menyatakan ikut berpartisipasi dalam pilkada.
Alasannya, karena — bapak pembangunan Tanah Bumbu — Zairullah ikut pilkada.
” Kami batal golput, karena pak Zairullah kembali nyalon sebagai bupati. Dan itu kami ketahui setelah melihat spanduk ataupun baliho beliau yang dipasang di sejumlah sudut desa di Tanah Bumbu,” ungkap Bunadi.
Zairullah mempunyai tempat tersendiri bagi warga desa Satui Timur. Kenapa? Karena hingga sekarang, cerita Bunadi, hanya ayah ribuan anak yatim ini yang datang ke sini.
” Bupati selanjutnya tidak pernah berkunjung ke sini,” katanya.
Karena itulah warga desa ini siap memenangkan Zairullah 100 persen.
Ketika berdialog dengan Zairullah, warga desa meminta diberikan tiang listrik untuk dibuatkan penerangan jalan, mengaspal kan jalan di desa ini.
Pada kesempatan ini, seorang guru honorer, Istrika, mengeluhkan nasibnya.
Selama 11 tahun menjadi guru SD, gaji yang diterima hanya Rp750 ribu perbulan. Dan itupun dibayar 3-4 bulan sekali.
Terhadap permasalahan di desa Satui Timur, Zairullah mengatakan akan menyelesaikan semuanya.
” Setelah kita memenangkan pilkada 9 Desember, semua masalah di Satui Timur insyaallah kita selesaikan semuanya,” demikian Zairullah. SKR/Edwan
Discussion about this post