BANJARMASIN, AKTUAL — Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Zairullah Azhar dinilai figur yang pas menjadi bupati Kotabaru berikutnya.
” Saya nilai pak Zairullah pas dan cocok pimpin Kotabaru,” kata pengamat politik Usman Pahero, yang juga mantan Anggota DPRD Kotabaru periode 1999 – 2004 kepada AKTUAL, Rabu ( 22/1/2020 ).
Usman ya juga dikenal sebagai Dosen STIKIP, Poltek dan STIT, yang juga Ketua LSM Komite Aksi Penyelamat Kotabaru (KAPAK) menilai Zairullah memiliki pengalaman yang luar biasa baik sebagai eksekutif dan legislatif. Dan ini menjadi modal utama untuk ikut pilkada Kotabaru.
Sebagai eksekutif Zairullah, sebelum menjadi bupati pertama Kabupaten Kotabaru, sudah banyak berkarir di birokrasi, seperti Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kakanwil Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan.
Di legislatif Zairullah pernah menjabat Ketua DPRD Kota Banjarmasin, sebelum era reformasi.
Selain itu, ungkap Usman, Zairullah terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014 – 2019, namun mundur karena ikut pilkada pada 2015, dan terpilih kembali pada pileg DPR RI periode 2019 – 2024. Dan sekarang duduk di Komisi VII DPR RI.

Usman mengatakan, alasan Zairullah pas memimpin Kotabaru karena pengasuh istana anak yatim Darul Azhar Batulicin itu, sudah terbukti menjadi pemimpin yang berhas il membangun Tanah Bumbu yang dulunya hanya merupakan bagian dari Kabupaten Kotabaru.
Tanah Bumbu yang merupakan daerah pemekaran Kotabaru pada 2003, ditangan Zairullah daerah ini maju dan berkembang pesat.
” Dan menjadi kabupaten pemekaran terbaik se Indonesia,” kata Usman.
Masyarakat Kotabaru, ungkap Usman, berterimakasih dengan Zairullah yang mau “turun gunung” ingin membangun Kotabaru. ” Kalau tidak peduli dengan pembangunan Kotabaru, mungkin pak Zairullah lebih memilih menjadi anggota DPRI RI saja,” ungkap Usman.
Jika nantinya Zairullah ikut Pilkada, dan terpilih menjadi bupati Kotabaru, itu bukanlah hal yang pertama di Kalimantan Selatan.
Sebab Hasanudin Murad, mantan bupati Batola dua periode sebelumnya anggota DPR RI yang duduk di Komisi II kala itu. Sukrie
Discussion about this post