BANJARMASIN aktualkalsel.com–Innalillahi wainnalillahi rojiun. Masyarakat Kalimantan Selatan kembali kehilangan ulama besarnya: KH DR Saberan. Ulama kaya ilmu nan tawadhu. Hingga di usia sepuhnya yaitu 82 tahun, masih aktif memimpin Pondok Pesantren Ummul Qura di Desa Bayur, Amuntai, Hulu Sungai Utara HSU) serta Ketua Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ) Rakha Amuntai.
Kepergian untuk selamanya ulama bernama lengkap KH DR Saberan Affandi bin H. Afandi Abdurrahim, meninggalkan duka cita bukan hanya masyarakat kabupaten tersebut melainkan seluruh Kalsel. Ulama besar yang melahirkan banyak ulama daerah ini. Beliau meninggal Sabtu 7 Desember 2024 dinihari, dimakamkan siang harinya.
Mengutip dari laman Majelis Ulama Indonesia dan Wali, Beliau beberapa tahun mukim di Madinah al-Munawarah untuk menuntut ilmu hadis. Tidak berhenti menimba ilmu di Kota Rasulullah itu, beliau kemudian mengambil program magister di Universitas King Abdul Aziz Mekkah (1976). Sedangkan gelar Doktor dibidang hadits dari Universitas Ummul Qura Mekkah (1982) beliau dapatkan setelah dengan gemilang mempertahankan desertasi berjudul : Marwiyyat Ash-Shahabi al-Jalil Abi Sa’id al-Khudri fi Musnad al-Imam Ahmad.
Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah merupakan tempatnya belajar da mengajar. Di sana pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah Rasyidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai (1983- 1989), Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakha Amuntai (1989- 2001), Dosen Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta tahun 1989 – 1990. Beliau juga menjadi Dosen Terbang Program Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya (1997- 1998) dan Dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu al-Qur’an (STIQ) Rakha Amuntai sejak 2000- sampai akhir hayatnya.
Dalam keorganisasian beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Ketua Dewan Pertimbangan dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ketua Yayasan serta pendidik pada ”Ummul Qura Az-Zahra” Amuntai (2012- sekarang) dan Dewan Pembina Yayasan Ummul Qura Banjarmasin (2015 – sekarang), Pendidik pada Ma’had Aly az-Zain Bogor, Dewan Penasehat Pondok Pesantren (Ma’had) Yasin di Banjarbaru dan Muara Teweh, dan lain-lain.(uumsri/foto ist)
Discussion about this post