TANAH BUMBU, aktualkalsel.com — Keindahan alam Kalimantan Selatan kembali memancarkan pesonanya melalui Wisata Hutan Mangrove Pulau Sawangi, destinasi eksotis yang semakin populer di kalangan wisatawan.
Terletak di Desa Batulicin, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, tempat ini juga menyuguhkan air tawar yang bersih dan mengalir bersumber dari pegunungan Pulau Sawangi yang tak pernah kering walau kemarau panjang.
Pengalaman wisata alam yang memanjakan mata, menenangkan jiwa, serta menyegarkan pikiran.
Sejumlah wartawan Tanah Bumbu, beberapa hari lalu, menjelajahi Keindahan Mangrove dan Batu Tebing Pulau Sawangi.
Perjalanan menuju Pulau Sawangi bukan sekadar perjalanan biasa untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menyeberang menggunakan kapal atau speed boat.
Setibanya di pulau, wisatawan akan disambut oleh rimbunnya hutan mangrove, dan aneka marga satwa seperti bakantan ,monyet ekor panjang, kancil dan hembusan angin laut yang menyejukkan, serta jalan titian kayu yang membelah lebatnya pepohonan.
Sepanjang jalur titian ini, tersedia berbagai spot foto Instagramable dengan latar belakang laut yang memesona.

Salah satu daya tarik utama Pulau Sawangi, menurut Juhdi — salah satu wartan di Tanah Bumbu —adalah batu tebing alami yang menjulang kokoh. Tebing ini menjadi spot favorit bagi pencinta fotografi dan petualangan, menambah kesan eksotis pada panorama Pulau Sawangi.
“Mengabadikan momen di sini benar-benar pengalaman tak terlupakan. Setiap sudutnya begitu estetik dan menenangkan,” ujar Hj. Pahriah, wisatawan asal Banjarmasin.
Tak hanya menawarkan keindahan alam, Pulau Sawangi juga menjadi tempat favorit bagi mancing mania, disamping itu pemandangan kapal-kapal besar yang hilir-mudik di Selat Batulicin.
Berwisata ke Pulau Sawangi tidak memerlukan biaya mahal. Wisatawan dapat menyeberang dari Dermaga Batulicin dengan tarif terjangkau, dengan tarif Rp30.000 untuk dewasa (pulang-pergi), Rp20.000 untuk anak-anak (pulang-pergi).
Menurut tokoh masyarakat setempat H. Sarwani, dalam waktu dekat akan tersedia kapal wisata khusus yang semakin memudahkan akses menuju destinasi ini.
“Keindahan Pulau Sawangi, hutan mangrove, air tawar yang bersih serta batu tebingnya sungguh luar biasa. Selain murah, tempat ini juga memberikan pengalaman wisata yang berbeda dari yang lain,” kata Zex wisatawan yang datang bersama tim petualang.
Dari Kawasan Konservasi ke Taman Wisata Alam
Menariknya, Pulau Sawangi sebelumnya merupakan kawasan konservasi cagar alam yang kemudian berubah status menjadi Taman Wisata Alam (TWA) sejak 11 Oktober 2019. Perubahan ini dilakukan untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat yang ingin mengembangkan potensi wisata tanpa merusak lingkungan.
Menurut Kepala BKSDA Kalsel saat itu Mahrus Ariyadi, perubahan status ini membawa manfaat besar bagi warga sekitar, karena mereka kini bisa berpartisipasi dalam pengelolaan ekowisata secara berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat tetap bisa mencari rezeki di sini, tetapi dengan tetap menjaga kelestarian hutan dan satwa, termasuk bekantan ,monyet ekor panjang yang baru saja dilepasliarkan di Pulau sawangi,” jelasnya.
Dengan segala daya tariknya, Pulau Sawangi dan Wisata Hutan Mangrove menjadi destinasi yang cocok dikunjungi wisatawan yang datang ke Tanah Bumbu. Wisatawan yang datang ke sini ikut menjaga kelestarian alam.
“Kami mengajak seluruh wisatawan menikmati keindahan Pulau Sawangi dengan penuh kesadaran menjaga lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan dan hormati ekosistem yang ada di sini,” imbau H. Sarwani yang juga salah satu pengelola wisata.
Bagi Anda yang mencari suasana alam yang damai, jauh dari kebisingan perkotaan, Pulau Sawangi dan Wisata Hutan Mangrove adalah pilihan tempatnya untuk melepas lelah dan berlibur. Edwan
Discussion about this post