BANJARMASIN Aktual– Gas tiga kilo atau yang akrab disebut gas melon –karena bentuk dan warnanya menyerupai buah melon– beberapa hari ini mulai langka di pasaran Banjarmasin.
Karena langka otomatis harganya juga meroket itupun mencarinya harus ‘tawaf’ dulu ke sejumlah pangkalan dan warung di seputaran Kota Banjarmasin.
“Kami bahkan mencarinya sampai ke Handil , itukan wilayah Kabupaten Batola,” keluh Eni, pemilik usaha hecil menengah (UKM) di kawasan Perdagangan Banjarmasin Utara.
Itupun harganya, ujar dia, lebih Rp 30 ribu.
“Bahkan pernah ditawari harganya 40 ribu. Pening kita pedagang kuliner yang mengandalkan gas,” ujarnya lagi.
Dia menilai spekulan gas elpiji sudah keterlaluan egois merampok hak rakyat sebab harga satuan resminya tidak sanpai Rp 20 ribu.
Kelimpungan mencari gas melon juga dirasakan hampir seluruh praktisi UKM yang menggelar dagangan makan camilan di pinggir jalan.
“Beberapa hari ini memang langka, kalau beli di pangkalan tidak bakal dapat, terpaksa beli di eceran dengan harga mahal,” aku adi, pemilik UKM di kawasan Belitung Banjarmasin Tengah.
Padahal,, ujarnya, dia menbeli eceran secara langganan itupun harganya mengalami kenaikan.
“Tetapi untungnya keperluan kita diperhatikan, jadi biar mahalan ketika kita perlu stok nya ada,” jelas dia.
Mereka hanya bisa berharap kelangkaan ini cepat mendapat respons dari pihak Pertamina untuk mengatasinya. Umisri
Discussion about this post