BANJARMASIN—Wartawati atau jurnalis perempuan menghadapi tantangan tersendiri dalam era 4.0, masa yang kini sudah dikuasai teknologi informasi super canggih.
Hal itu dikemukakan Pemimpin Redaksi Trans TV yang juga CEO CNN Indonesia Titin Rosmasari di hadapan puluhan wartawati dari berbagai provinsi di Indonesia, Minggu 9 Februari 2020 di Banjarmasin.
Titin —yang pernah bekerja di beberapa televisi dan harian nasional— hadir sebagai narasumber sarasehan Jurnalis Indonesia yang diselenggarakan Forum Jurnalis Perempuan (FJP) Indonesia bekerjasama dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kiprah wartawati, ujar ibu beberapa anak ini, seperti halnya wartawan umumnya dalam menjalan tugas memang tidak bisa lepas dari tantangan. Bukan hanya di era ini saja.
“Ada plus minus dalam sosok wartawati, tetapi ada keistimewaannya yang unggul dibanding pria,” ujarnya.
Dia menyebutkan, dibalik sosok perempuan yang kadang dianggap lemah secara fisik, ada kemampuan unggul yang sudah ditakdirkan Alloh.
“Itu antara lain adalah kemampuan bicara secara frekwensi yang jauh kebih unggul dari pria,” ujarnya.
Perempuan berdasarkan penelitian, ujar Titin, frekwensi bicara sehari mencapai 20 ribu kata perhati sedangkan pria hanya tujuh ribu.
“Plusnya lagi bakat perempuan dalam memilih diksi kata ketika berkomunikasi juga lebih tajam dan mengena. Inimodal unggul untuk profesi jurnalis,” papar Titin Rosmasari lagi.
Demikian pula, ujarnya, tentang gestur bahasa tubuh perempuan frekwensinya jauh lebih unggul dibanding pria. Uumsri
Discussion about this post