BANJARMASIN, AKTUAL — PT Pelindo III mendesak Pemko Banjarmasin segera merealisasikan kerjasama yang sebelumnya sudah ditandatangani. Salah satu kerjasama itu adalah pembangunan terminal peti kemas yang berlokasi Jalan Barito Ilir Trisakti persisnya berseberangan Kantor Pelindo III.
Hal tersebut disampaikan CEO Pelindo III Regional Kalimantan Boy Rubyanto , ketika menerima kunjungan kerja Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Senin (9/12/2019).
Kesepakatan untuk membangun dan memperluas terminal peti kemas tersebut sudah cukup lama, bahkan ketika Walikota dijabat Yudhi Wahyuni.
“Sayangnya rencana ini belum bisa direalisasikan. Pasalnya, karena Pemko sampai sekarang belum melakukan pembebasan lahan,” ujarnya.
Dia mengatakan, lahan itu tidak cocok lagi dijadikan sebagai tempat pemukiman warga.
” Masalahnya, selain berada di lingkungan pelabuhan juga menyangkut faktor keamanan,” katanya.
Jika kerjasama itu bisa direalisasikan, menurut dia, tentunya akan memberikan dampak positif khususnya dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin.
Sebelumnya ia menjelaskan, dalam perjanjian dan kerjasama telah disepakati Pemko Banjarmasin membebasakan lahan, sedangkan pendanaan atau investasi pembangunan peti kemas menjadi tanggung jawab Pelindo III.
“Sesuai MoU yang telah disepakati dari hasil pengoperasian terminal kemas berdasarkan bagi hasil,” ungkapnya.
Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin M Isnaini SE mengakui, berdasarkan MoU pembebasan lahan untuk pembangunan terminal peti kemas memang menjadi kewenangan Pemko Banjarmasin.
Ia juga menjelaskan, MoU antara Walikota Banjarmasin Ibnu Sina atas nama Pemko Banjarmasin dan Pelindo III Banjarmasin sudah dilaksanakan di Surabaya beberapa waktu lalu.
Isnaini berharap, pihak Pemko Banjarmasin bisa membebaskan lahan yang hingga masih dijadikan tempat tinggal warga itu.
Politikus Partai Gerindra itu mengungkapkan, alokasi anggaran pembebasan lahan tersebut sebenarnya pernah dianggarkan dalam APBD tahun 2013, namun dalam pelaksanaannya gagal direalisasikan
Sebenarnya DPRD Kota Banjarmasin sempat meminta agar pihak Pemko dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III segera merelealisasikan rencana pengembangan pelabuhan yang ada di ibu kota Provinsi Kalsel ini.
“Masalahnya, karena pengembangan pelabuhan selain untuk menunjang dan menunjang Banjarmasin sebagai pintu gerbang pereknomian Kalsel, tapi juga sekaligus untuk menambah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota ini,”ujarnya.
Isnaini mengungkapkan, PT Pelindo III bersama Pemko Banjarmasin Ibnu Sina beberapa waktu lalu di Surabaya sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam kerangka kerjama pengembangan pelabuhan di wilayah Banjarmasin.
Penandatanganan MoU itu ungkap ketua komisi dari Fraksi Partai Gerindra ini , tidak hanya terkait kerjasama fasilitas bongkar muat barang, tapi pihak Pelindo III juga akan melakukan penantaan atau merenovasi beberapa pelabuhan.
“Diantaranya melakukan pengembangan lapangan penumpukan dan tempat fasilitas bongkar muat area peti kemas di Pelabuhan Tri Sakti,” katanya.
Kota Banjarmasin sebagai pintu gerbang perekonomian di Kalimantan merupakan salah satu visi-misi Walikota Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah ketika maju pada pilkada Banjarmasin 2015 lalu. Edwan
Discussion about this post