BANJARMASIN aktualkalsel.com–Ini angkringan H Hamdani yang disulap dari perahu kelotok menjadi warung ala ala kafe di muara Sungai Kuin tepatnya di depan Makam Sultan Suriansyah Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan.
Tidak seperti warung terapung umumnya yang menggunakan kelotok –perahu bermesin– seadanya, Pak Hamdani mendesain dengan atap tinggi sehingga bila kita berjalan tidak harus menbungkuk bungkuk karena menampung lebih setinggi manusia dewasa.
“Iya, biar pembeli nyaman. Berdiri tidak nyentuh atap,” ujar owner warung kopi terapung ini kepada aktualkalsel.com.
Di dalamnya ditata tidak kurang delapan meja dengan kursi berhadap hadapan. Karena didesain dengan langit langit tinggi maka terasa sangat lapang ditambah lagi kiri kanan terbuka langsung menyapa arus sungai.
Warung kopi ini tidak mobile atau bergerak. Konsepnya memang berhenti, persis di samping dermaga Makam Sultan Suriansyah dengan latar sungai serta lengkungan jembatan yang membentang di belakangnya. ‘Beberapa kayu galam dipasak ke dasar sungai sebagai pengikat tali agar warung tak larut dibawa arus.
Tampak sederhana, namun untuk menghadirkan warung terapungnya ini, Pak Hamdani harus menginves dana tidak kurang Rp40 juta, belum termasuk dagangan plus peralatannya.
Apa saja yang ditawarkan disini?
Selain view sungai, kesibukan di dua jembatan yang melatarinya, ada aneka minuman seduh seperti kopi kopi-an, tak ketinggalan mi instan. Buka mulai pagi hingga jam 11 malam.
“Ini memang warung ngopi,” ujar Pak Hamdani yang Jumat 21 Juli 2023 itu sedang menemani teman lamanya ngobrol ngopi.
Harga? sangat bersahabat, beda jauh dari kafe kafe yang menjamur saat ini. Untuk menikmati satapan pagi satu bungkus nasi kuning lauk telur masak bumbu merah, segelas teh manis panas plus dua bungkus kerupuk melinjo hanya Rp15 ribu.
Dana segitu sudah bisa memanjakan mata dengan view khas kampung cikal bakal Kota Banjarmasin ini yaitu kehidupan sungai muara Kuin yang otentik.
Yukz merapat.(uumsri)

Discussion about this post