BANJARMASIN aktualkalsel.com–Dari sekitar dua ribu desa di Kalimantan Selatan hanya ada empat yang masuk kategori Desa Ramah Anak. Jumlah ini, menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (P3AKB) Kalsel Adi Santoso MSi masih sangat sedikit, minim
“Kalsel baru punya empat Desa Ramah Anak dua di Kabupaten Batola dan dua di Kabupaten Tanahlaut,” ujarnya ketika membuka kegiatan Penguatan Kelembagaan /Organisasi Terkait Pengasuhan dan Pencegahan Pernikahan Anak ya g disekenggarakan dinas yang dipimpinnya bersama Forum Partisipasi Publik terhadap Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Puspa) Kalsel Senin 20 November 2023 di Rumah Alam Banjarmasin.
Salah satu indikator Desa Ramah Anak yang digagas Kementrian P3A, menurut Adi Santoso adalah di wilayah desa tersebut harus zero pernikahan anak. Sementara angka pernikahan anak di Kalsel, ujarnya, masih cukup tinggi walau sudah mengalami penurunan di data resminya.
“Yang kita khawatirkan justru masih adanya pernikahan anak oleh orangtua tidak didaftarkan ke KUA atau istilahnya menikah ‘bawah tangan’. Ini banyak terjadi di pedesaan. Bahkan ada satu desa yang tidak perlu disebut namanya, dimana pernikahan anak memjadi hal lumrah,” ujar Adi Santoso.
Kondisi ini, menurutnya, ikut menjadi penyebab minimnya Desa Ramah Anak di Kalsel.Agar jumlah ini bisa ditingkatkan ke depannya, Dinas P3AKB Kalsel akan menggandeng para lepala desa (kades) di Kalsel dalam forum zoom meeting untuk mengurai kiat dan langkah bagaimana membawa wilayah yang dipimpin para kades bisa meraih kategori Desa Ramah Anak tersebut.
“Inshaa Alloh pada 2024 dengan zoom meeting per kabupaten kota. Di forum daring itu kita akan menampilkan kepala Desa Pulau Sawangi Kab Batola untuk berbagi pengalaman diharapkan bisa semacam influencer bagi kades lainnya,” jelas Adi Santoso.
Desa Pulau Sawangi, menurutnya, dipimpin seorang perempuan. Dia berhasil membawa desanya mewujudkan data zero pernikahan anak.
“Pada 2023 ini Syarifah Saufiah diundang ke Istana Negara karena prestasi yang diraih desanya. Mudahan di forum daring nanti kiat berhasilnya bisa ditularkan ke kades yang ada di Kalsel,” harap Adi Santoso.
Terkait Pengasuhan dan Pencegahan Pernikahan Anak kegiatan satu hari yang diikuti unsur organisasi perempuan, anak serta dari mahadiswa itu menghadirkan dua nara sumber dari Forum Puspa Kalsel yaitu yaitu ketua Forum Puspa Kalsel DR Mariani dan Zakiyah MH sedangkan di materi penguatan kelembagaan disampaikan sekretaris dinas P3AKB Kalsel Hassan.(uumsri)
Discussion about this post