Banjarmasin AKTUAL – Masih banyak di masyarakat kita yang ‘menaruh curiga’ ada unsur dan niatan ngeles ketika seseorang mengucapkan inshaa Alloh.
Contohnya ucapan ‘inshaa Alloh’ yang dipakai ketika seseorang merespons undangan atau ajakan, maka kedatangannya akan diragukan.
Padahal, ujar Ustad Husien Musa, ucapan ‘inshaa Alloh’ itu mempunyai makna luar biasa sebagai sinyal seorang hamba.
“Maknanya adalah bahwa ketergantungan kita sebagai hamba terhadap Alloh SWT teramat besar. Tanpa izin NYA tak mampu umat berbuat apa-apa,” ujar ulama di Banjarmasin ini ketika memberikan tausiah Rabu Subuh di Madjid Al Jihad Banjarmasin.
Menurut Ustad Musa, Rasulullah dan Nabi Sulaiman pernah lupa mengucap kata ini ketika hendak melakukan sesuatu hingga mendapat teguran serius dari Alloh.
Perinfatan untuk Nabi Sulaiman adalah ketika dia menyebutkan begini:
“Aku akan menggauli istri istriku maka mereka akan melahirkan anak-anak yang ketakwaanya tinggi.
Tetapi apa yang terjadi?
Mengutip sejarah itu, Ustad Musa mengatakan tak seorang pun anak tang dilahirkan istri istri Nabi Sulaiman seperti yang dikehendakinya, kecuali seorang saja.
“Itu pun kondisi si anak dalam cacat,” ujar Ustad Musa lagi.
Ini hanya salah satu cacatan membuktikan kata ‘inshaa Alloh’ itu bukan dan jangan dianggap sebagai sinyal untuk ngeles hadir di sebuah undangan atau ajakan, misalnya.
“Tetapi sebagai pengakuan kita sebagai hamba yang teramat ketergantungan kepada Alloh,” jelas ulama ini. Umi sri
Discussion about this post