BANJARMASIN aktualkalsel.com–Aviv Darmawanti tak mampu menghentikan deras air matanya di hadapan pejabat diknas dan para sekolah yang dipimpinnya. Peremluan paruh baya berjilbab ini terus mengeka setiap tetesan yang meluncur.
Dia meratapi nasib sekolah yang dipimpinnya yang pada tahun awal ajaran 2023 ini kembali tak mendapat satu pun murid baru hingga jadwal pendaftaran berakhir dan tahun ajaran baru dimulai.
“Sebenarnya kondisi seperti ini sudah kami prediksi sebelumnya dengan mengacu kejadian tahun lalu,” ujar kepala sekolah sekolah (kepsek) SDN 3 Babadan 3 Ponorogo sambil terus sesegukan seperti tayangan Kompas.com.
Sekolah yang dipimpin Ibu Eviv adalah satu dari tiga sekolah dasar di Kota Ponorogo, Jawa Timur yang tahun ajaran baru 2023 ini tak dapat murid baru. Sistem rayon menjadi faktor utama sekolah ini semakin sepi murid. Dengan dua tahun ajaran baru tanpa murid rencananya ruang kelas itu akan ditutup dijadikan perpustakaan.
“Bukan lantaran kualitas sekolah yang jadi pengebabnya karena sekolah kami cukup berprestasi hingga tingkat kabupaten,” jelas kepala sekolah tersebut sambil menunjuk satu lemari kaca yang penuh tropi.
Tetapi menurut dia, di jalur jalan letak SDN 3 Babadan ada dua sekolah lain plus yang di sekitar lokasi sekolah ini sudah tidak ada anak yang usia murid baru.
Ratapan tangis sang kepala sekolah yang tanpa murid baru ini menjadi pemberitaan menarik di media massa sebagai fenomena SDN banyak yang kekurangan murid.(uumsri/foto net)
Discussion about this post