BANJARMASIN aktualkalsel.com–Inilah sesi paling seru sekaligus mengesankan di Debat Pilgub Kalsel yang menampilkan paslon H Muhidin-Hasnur dan Hj Raudhatul Jannah-Rozanie Tabu 23 malam yang disiarkan live dari satu hotel di Banjarmasin.
Di sesi paslon saling bertanya dan menjawab Hj Radhatul Jannah yang akrab dengan sapaam Acil Odah sebagai paslon nonurut 2 melontarkan pertanyaan kepada cagub Muhidin tentang sejauh mana keberhasilan mengatasi masalah stunting di daerah ini.
“Bapak Muhidin sebagai wakil gubernur periode 2019-2024 ditunjuk sebagai ketua tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kalsel, sejauh mana keberhasilannya,” ujar Acil Odah sambil membacakan secara detail nomor SK gubernur tentang penunjukkan posisi ketua tersebut.
Atas pertanyaan Acil Odah yang ini Muhidin membenarkannya karena posisi semua wagub ditunjuk sebagai ketua TPPS daerah. Tetapi menurut wagub tersebut, dalam operasionalnya dia tidak diberikan biaya operasional sehingga terbatas bergerak dengan hanga bisa mrlakukan sosialisasi di beberapa kabupaten saja.
“Alhamdulillah daerah yang saya datangi dan kerjasama dengan bupati setempat angka stunting disana secara visual menurun,” ujarnya.
Menanggapi masalah ‘tidak ada dana operasional’, Acil Odah yang di kepemimpinan daerah Kalsel merupakan istri gubernur secara otomatis ketua Tim Penggerak PKK, tahu banyak tentang TPPS serta pendanaannya.
“Setiap tim yang dibentuk pemprov itu pasti ada danamnya, kecuali bila Pa Muhidin kurang itih (maksudnya kurang detail memperhatikan),” ujar Acil Odah ketika diberi kesempatan menanggapi jawaban Muhidin.
Disinilah bagian paling menarik dari sesi debat tersebut. Muhidin sebagai wakil dari suami Acil Odah mulai membuka ‘cacat birokrasi’ di kepemimpinan Gubernur Sahbirin yang juga suami Acil Odah.
“Benar ada, tetapi dana tersebut tidak pernah dinerikan pada ketua TPPS, operasionalnya justru dilakukan Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan dimana ibu selaku ketua dan kepala dinas di sana. Tidak pernah berkoordinasi dengan ketuaTPPS. Ini yang terjadi,” jawab Muhidin dusambut tepuk tangan tim suksesnya.
Jawaban Muhidin ini menjadi semacam blunder di kubu paslon no 2 karena justru memperjelas fakta bahwa ada semacam ‘pecah kongsi’ antara Sahbirin-Muhidin dalam pemimoin Kalsel 2019-2024.
“Saya inshaa Alloh bila dipercaya memimpin daerah ini akan selalu kompak dengan wakil dalam menbangun banua kita,” ujar Muhidin sambil menjabat tangan cawagub Hasnur.(uumsri/foto kapture tayangan)
Discussion about this post