BANJARMASIN–Sejak penyu dinyatakan sebagai ternak dilindungi, pasaran telur hewan air yang unik ini menghilang di pasaran terbuka Kota Banjarmasin.
Kalau sebelumnya telur yang di Banua dikenal dengan sebutan intalu penyu bisa ditemukan di pasar pasar tradisional, pinggir jalan bahkan di warung minum teh kopi, maka sekarang komoditi ini tidak terlihat lagi.
Walau demikian, telur yang penampakannya mirip bola pingpong penyok ini tidak benar benar menghilang dari peredaran pasar di Banjarmasin.
Konsumen yang memerlukan bisa membelinya di transaksi khusus mirip ‘black market’ alias pasar gelap. Keberadaannya tidak tampak tetapi tetap eksis.
“Masih bisa dibeli dengan transaksi senyap,” ujar Jay , seorang konsimen telur ini di Banjarmasin.
Jay mengaku sewaktu belum ada larangan menjual intalu penyu ini, dia sudah menjadi konsumennya.
“Untuk ramuan obat asma,” ujarnya.
Karena itulah, secara berkala dia mengonsumsi intalu penyu dan membelinya.
“Tetap di pedagang langganan,” ujarnya sambil menunjuk sejumlah kawasan yang kini jadi ‘black market’ nya telur penyu.
Tetapi, cerita dia, cara membelinya juga tersembunyi, tidak terang terangan.
“Seperti transaksi senyap gitu. Biasanya pedagangnya juga wanti wanti kalau tekur ini dilarang di pasaran,” ujar dia lagi.
Pedagang dan pembeli bisik bisik, lalu dibungkus dan dibawa pulang.Uumsri
Discussion about this post