BATULICIN, aktualkalsel.com — Adanya dugaan salah satu paslon pilkada yang selalu menyebut jika Muhammad Rusli merupakan kakaknya H. Isam, putera Batulicin, itu artinya mereka takut kalah.
Andi Neni — yang juga ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tanah Bumbu menegaskan itu ketika mendampingi paslon nomor urut 3, Zairullah Azhar – Muhammad Rusli berkampanye di Kelurahan Batulicin, Jumat ( 30/10/ 2020 ).
Menurut Andi Neni — yang nama aslinya Hajjah Syarifah Santiyansyah, SH, dia merasa lucu saja dengan ketakutan paslon lain dengan nama besar adik kandung Muhammad Rusli.
Sementara itu, Pa’le salah satu tokoh relawan ZR mempertanyakan paslon lain yang selalu sebut-sebut H. Isam. ” Ada apa? Apa salahnya dengan Pak Rusli, yang memang kakak kandung pak wakil bupati kita,” ungkap Pa’le.
Sebagai kontestan pilkada, menurut Pa’le, seharusnya menjual visi dan misi, apa langkah yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan, bukan menyebar hoax saja kerjanya.
Sebagai pengusaha, H.Isam punya andil besar dalam berpartisipasi membangun Tanah Bumbu.
Bukti nyata, diantaranya membangun rumah sakit Marina, masjid Agung Al Falah di Jl Kodeco.
Masjid ini merupakan masjid termegah yang ada di Bumi Bersujud.
Disamping itu, disejumlah perusahaan, H Isam mempekerjakan ribuan orang putera daerah.
Sementara itu, mantan Menteri Pertanian di era Jokowi jilid pertama, Amran Sulaiman, sosok H.Isam merupakan kebanggan kita sebagai orang pribumi, putera asli Batulicin, Tanah Bumbu yang bisa membangun pabrik gula di Sulawesi Selatan.
” Selama 70 tahun, belum pernah ada orang asli pribumi yang membangun pabrik gula,” ungkap Amran Sulaiman.
DIRESMIKAN PRESIDEN
Seperti ketahui sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menghadiri peresmian pabrik gula yang jumlah produksinya terbesar di Indonesia. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 22 Oktober 2020 di Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pabrik gula tersebut merupakan milik PT Prima Alam Gemilang (PAG) — milik H Isam — yang berlokasi di Desa Watuwatu, Lantari Jaya.
Dalam kesempatan tersebut, presiden meninjau lokasi panen tebu, pabrik gula, dan gudang penyimpanan.
Adapun kapasitas dari pengolahan tebu pabrik gula ini sebanyal 8.000 TCD (ton cane per day) yang bisa ditingkatkan hingga 12.000 TCD. Berdasarkan kapasitas tersebut pabrik ini mampu mproduksi gula kristal putih sebanyak 800 sampai 1.200 ton per harinya. SKR/Edwan
Discussion about this post