BANJARMASIN aktualkalsel.com–Alumni dan civitas Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan, merasakan kesedihan dan prihatin paska-dicabutnya gelar profesor 17 guru besar aktif di kampus yang berlokasi di Banjarmasin dan Banjarbaru tersebut.
Sejumlah akun dari berbagai aflikasi media sosial Sabtu 27 September 2025 ramai membahas keprihatinan tersebut setelah sebuah harian Radar Banjarmasin menjadikan berita pencopotan gelar profesor milik 17 guru besar tersebut sebagai berita utamanya dengan fon huruf besar plus ilustrasi topi wisuda yang terbakar bagian atasnya.
Rata rata alumni di kolom komentar akun akun tersebut menyatakan kesedihan dan prihatin.
“Dan ketika membaca, sekian persen dari kampus tercinta FKIP ,” tulis ummi alfiza dengan menambahkan emozy menangis.
Bahkan ada yang menukis kesedihan bertambah karena dikira ini lanjutan dari skandal ‘profesor fiktif’ yang menghebohkan Fak Hukum universitas tersebut setahun lalu.
“Ternyata beda lagi,” tulis yang lain.
“Han kali tabarubut,” tulis Sukma dalam Bahasa Banjar yang artinya tercerabut.
Disebut tercerabut karena jumlah 17 gelar profesor yang dianulir Kementrian Pendidikan Tinggi itu adalah jumlah yang besar dan meindikasi skandal intelektual yang besar pula di sebuah kampus pemerintah.
Pemberitaan yang ramai tersebut menyebutkan dengan jelas nama nama ‘mantan profesor’ itu lengkap fakultasnya bahkan tiga di antaranya tengah menjabat sebagai dekan. Yang ramai jadi sororan juga fakuktas pendidikan karena penyumbang nama yang banyak dari skandal ini.
Anehnya, Rektor ULM Prof Ahmad ketika dimintai konfirmasi wartawan Sabtu 27 September 2025 tidak memberikan kepastian. ia mengaku akan segera bertolak ke Jakarta untuk memastikan informasi tersebut.
“Ini sedang saya cek. Siang ini [berangkat],” tulisnya melalui pesan WhatsApp, seperti dikutip dari banjarmasinpost.co.id.
Sementara komentar komentar kesedihan terus bergulir di media sosial.(uumsri/foto net)