BANJARMASIN aktualkalsel.com–Innalillahi wainnalillahi rojiun. Menyebut nama almarhum Guru Danau adalah kilas balik puncak perjuangan-nya sebagai seorang ulama yang sudah memenangi ‘perang’ melawan induk kemaksiatan: pelacuran dan premanisme.
Tidak semua ulama ditakdirkan Alloh memilih sarang anyir-nya miras dan prostitusi sebagai lokasi ‘mimbar’ dakwah seperti yang dipilih ulama kelahiran Desa Danau Panggang, Kab Hulu Ungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan ini. Dan, Tuan Guru Asmuni berhasil menaklukannya semasa hidup.
Adalah Pengajian Mabuun di Kab Tabalong, Kalsel yang menjadi buah keberhasilannya dalam berdakwah memberantas kemasiatan yang sudah merajalela disana. Dikutip dari catatan singkat seorang Guru Danau di laman Alif.id ada alenia tentang cerita beliau menaklukan sarang kemaksiatan di kawasan kecil bernama Mabuun itu pada awal 1998 dengan mendirikan majelis taklim yang hingga kini dikenal dengan Pengajian Mabuun Guru Danau dengan jamaah puluhan ribu. Jadwalnya setiap Selasa malam dua kali dalam sebulan.
Mabuun yang dulunya sempat bertahan lama sebagai lokalisasi prostitusi terkuat di kawasan utara itu, terkubur dengan hadirnya dakwah Guru Danau disana.
“Inilah strategi Beliau dalam memerangi lokalisasi prostitusi tersebut. Sempat bekerjasama dengan aparat disana untuk menutupnya, namun gagal”, demikian cuplikan tulisan yang kini banyak di-share media sosial.
Kunci keberhasilannya menaklukan Mabuun waktu itu, tentu tak terlepas dari keulamaan nya yang sudah punya pengaruh besar. Mabuun menjadi majelis taklim nya ketiga setelah Pengajian Bitin dan Pengajian Danau Panggang yang sudah belasan tahun lebih dahulu didirikannya.
Kini, masyarakat Kalimantan Selatan kembali harus kehilangan salah seorang ulama besar nya. Pesan duka cita mendalam bermunculan di media sosial sebagai ungkapan rasa kehilangan. Guru Danau berpulang di usia yang diperkirakan lebih 70 tahun itu pada hari baik Jumat 2 Februari 2024 di kediamannya yang sekaligus menjadi tempat Pengajian Danau Panggang berlangsung.
Puluhan ribu pelayat memenuhi jalan jalan kawasan Danau Panggang, Kab Hulu Sungai Utara (HSU) kampung kelahiran sang guru sejak dikhabarkan kepulangan beliau menghadap Ilahi. Bergantian selama empat jam jamaah mensholatkan jenazah nya sebelum dikebumikan pada Sabtu 3 Februari 2024 bada Zuhur. Ucapan belasungkawa dikirimkan dari berbagai kota bahkan hingga di Pulau Jawa. Termasuk dari kalangan ulama, habaib , pejabat dan masyarakat umum.(uumsri/foto net)
Discussion about this post