JIKA tidak ada aral melintang, STIKES Darul Azhar Batulicin, 2 Desember 2018 mendatang akan mewisuda 101 sarjana baru. Menurut Ketua LPPM STIKES Darul Azhar Batulicin Lidia Widia.,S.ST.M.Kes , kegiatan tersebut dilaksanakan di 2018 di gedung Mahligai Bersujud KAPET Batulicin.
Lidia merinci, dari jumlah 101 itu terdiri wisudawan/wisudawati reguler sarjana keperawatan 43orang, sarjana keperawatan program khusus 26 orang, diploma bidan 32 orang . “ Wisuda kali ini merupakan angkatan ke 9,” katanya kepada AKTUAL, Rabu ( 28/11/18 ).
Dari sejumlah mereka yang akan diwisuda nanti terdapat dua orang anak Istana Anak Yatim Darul Azhar, salah satunya Uswatun Hasanah yang mengambil prodi kebidanan.
“ Alhamdulillah, dari sejumlah yang akan diwisuda Desember nanti termasuk ulun,” kata Uswatun Hasanah kepada AKTUAL telepon, Rabu malam.
Atun – begitu panggilan akrabnya – mengungkapkan, apa yang dicapainya sekarang tidak lepas dari “pengorbanan” ayah mereka, Zairullah Azhar. “ Semua anak istana banyak yang jadi sarjana, berkat ayah Zairullah.
Zairullah di mata Atun merupakan sosok yang luar biasa. Tidak hanya memberikan makan, dan juga membekali pendidikan bagi anak-anak Istana. “ Beliau memang luar biasa,” ungkap Atun seraya menambahkan tinggal di Istana Anak Yatim sudah delapan tahun, sejak awal 2010 lalu.
Keberhasilan mencapai gelar sarjana kebidanan juga , kata Atun, tidak lepas doa ibunya.
Menjadi bidan bagi Atun bukanlah cita-cita awal. Dia bercita-cita ingin mejadi guru, karena itulah ketika menamatkan pendidikan di MA Darul Azhar bungsu dari lima bersaudara ini mendaftar ke IAIN Antasari Banjarmasin, yang sekarang berubah nama jadi UIN Antasari Banjarmasin. “ Ulun mengambil Fakultas Tarbiyah, dan Alhamdulillah lulus. Namun, ketika daftar ulang niat tersebut dibatalkan,” ungkap dara cantik kelahiran 6 Juni 1997 itu.
Atun kemudian mendaftar di STIKES Darul Azhar Batulicin, dan diterima hingga menyelesaikan pendidikannya .
Alasan Atun yang tadinya pingin jadi guru memilih ingin jadi bidan, karena ingin menolong ibu-ibu yang melahirkan. Dan selama kuliah Atun sudah praktik di RS Anshari Saleh dan RSIB Paradise Batulicin. “ Alhamdulillah ulun sudah pernah membantu orang melahirkan,” katanya.
Atun yang bercita-cita – setelah diwisuda — ingin bekerja di instansi kesehatan dikenal sosok pekerja keras.
Usai menyelesaikan pendidikan – sambil menunggu yudisium – Atun bersama sahabatnya merintis berdagang online. Macam-macam produk yang dijualnya, mulai makanan, make updan sandal. Dan hasilnya cukup lumayan,bisa mencapai Rp100 ribu perhari.
“ Sebenarnya ulun ini memiliki naluri bisnis , selain ingin menolong sesame,” demikain Atun. * SKR
Discussion about this post