BANJARMASIN, AKTUAL – Hingga kini Pemerintah Kota Banjarmasin belum bisa melaksanakan Perda PD Pasar tentang pendirian PD Pasar untuk mengelola sejumlah pasar yang ada di daerah ini.
“Hingga sekarang Perda PD Pasar tidak jalan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali kepada AKTUAL, Selasa.
Matnor Ali mengatakan, DPRD Kota Banjarmasin terus mendesak dan meminta Pemko Banjarmasin segera mendirikan PD Pasar sesuai dengan yang sudah diperdakan.
Pemko sendiri menjanjikan pembentukan PD Pasar tersebut dilakukan pada 2018 lalu. Namun hingga kini belum bisa direalisasikan.
Masalahnya, kata anggota komisi II DPRD Kota Banjarmasin Abdus Gais menambahkan , rencana pembentukan PD Pasar tersebut sudah hampir tiga tahun tidak terealisasi dan payung hukumnya berupa Perda sudah diterbitkan,“ kata politisi Partai Demokrat itu.
Hal senada juga dikemukakan, HA Rudiani SE. Menurut anggota DPRD Kota Banjarmasin yang juga duduk di komisi II, selaian pendirian PD Pasar hingga kini Pemko Banjarmasin juga belum ada tanda-tanda untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
“Padahal kedua payung hukum baik pembentukan PD Pasar maupun BPR dengan status Pesahaan Daerah Pemko Banjarmasin itu sudah disahkan 2014 lalu,” katanya.
Tujuan dari dibentuknya PD Pasar diharapkan selain untuk meningkatkan PAD, tapi juga dalam kerangka pengelolaan pasar lebih baik lagi.
Sementara Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah pernah melontarkan pernyataan jika PD Pasar akan dibentuk 2018 lalu.
Menurut Hermansyah, selain telah diamanatkan dalam Perda, PD Pasar diperlukan untuk mengatasi sejumlah persoalan terkait pengelolaan pasar di kota ini,” kata kala itu.
Menurut Hermansyah, pihaknya berbagai persiapan melalui rapat koordinasi untuk pembentukan jajaran direksi dan petugas yang akan mengisi posisi strategis di perusahaan daerah tersebut kini sedang dalam proses..
Di tahun 2018, sebelumnya pembentukan PD Pasar, Pemko Banjarmasin sudah mendapatkan dukungan dewan, terutama dalam hal penyediaan dana anggaran yang dialokasikan dalam APBD sebesar Rp 50 miliar sebagai penyertaan modal awal. Edwan Muhammad
Discussion about this post